Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa dana tersebut akan dialokasikan untuk sejumlah proyek infrastruktur strategis di kawasan IKN. Beberapa proyek prioritas mencakup pembangunan jalan, perumahan, hingga Sistem Multi Utility Tunnel (MUT) sebuah inovasi yang mengintegrasikan kabel listrik, internet, pipa air, dan drainase dalam satu jalur bawah tanah.
“Proyek-proyek ini merupakan bagian dari visi besar kami untuk membangun kota yang efisien, modern, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Skema KPBU memungkinkan kolaborasi antara pemerintah dan swasta agar pembangunan dilakukan secara efisien, transparan, dan akuntabel,” ujar Basuki saat memberikan keterangan di Kawasan HPK IKN, Rabu (7/5/2025).
Meski skema KPBU masih dalam proses, pembangunan fisik tetap berjalan didukung penuh oleh anggaran negara (APBN). Fokus utama saat ini adalah penyelesaian proyek-proyek prioritas di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), termasuk pembangunan Istana Wakil Presiden, jalan tol, Masjid Negara IKN, serta kantor Kementerian PUPR.
Sebagai tonggak penting, pada 21 Mei 2025 mendatang akan dilakukan penandatanganan kontrak untuk proyek-proyek yang telah selesai dilelang. Langkah ini diproyeksikan menjadi momentum signifikan dalam mendorong percepatan pembangunan tahap selanjutnya.
“Kami optimistis bahwa skema KPBU ini akan membawa dampak besar dalam efisiensi dan efektivitas pembangunan,” tambah Basuki.
OIKN juga terus mengintensifkan penjajakan pasar (market sounding) untuk menarik minat badan usaha dalam skema KPBU. Kolaborasi pemerintah dan sektor swasta diharapkan menjadikan IKN sebagai model kota masa depan dan sumber kebanggaan nasional.
Wartawati: Sukawati S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar