Dedi mengatakan bahwa dirinya mengetahui pembukaan pendaftaran penjaringan oleh partai Gerindra maka ia mendaftar diri, menurutnya Gerindra adalah salah satu partai yang secara historis dan ideologis adalah keluarga besarnya, dan sejauh ini belum ada partai lain yang mengusung dirinya, begitu juga partai Demokrat.
“panggilan dari kampung halaman untuk membaktikan ilmu saya yang selama ini saya baktikan di Jakarta di berbagai kota lainnya mudah-mudahan jadi amal sholeh dan amal jariah, ”ungkapnya kepada awak media seusai acara pengembalian formulir di Kantor partai Gerindra.
“Jadi ada bapak sebagai bapak, bapak sebagai bupati, meneruskan bapak sebagai bupati tentunya iya, bapak sebagai biologis, itu pak fadeli adalah pak fadeli, dedy nordiawan adalah dedy nordiawan, Itu dua point, point pertama fadeli adalah fadeli, dedy nordiawan adalah dedi nordiawan, saya anak biologis tapi bukan berati saya anak ideologis atau anak sosiologis saya punya program yang ingin saya terapkan di Lamongan bukan karena adanya Fadeli sebagai ayah saya, kalau misalnya bupati ini Fadeli bukan ayah saya, saya tetap akan menjalankannya,”jelasnya.
Dalam hal ini Dedy mengungkapkan bahwa dirinya belum ada gandengan, ini merupakan langkah pertama, dirinya juga menjelaskan pembangunan itu memang sustainable, cita-citanya adalah membawa Lamongan kepada the next level, modernisasi Lamongan, Internasionalisasi Lamongan, bagi Dedy untuk Lamongan ini dirinya tidak tahu masih apa, karena belum tahu skalanya apa, tujuannya ingin membawa Lamongan ke level internasional, modernisasi dalam konteks digital.
“jadi kita kan dunia digital kita selama ini jadi pengguna saja, SDM kita mulai dari pegawai, Guru, Siswa pedagang ini harus naik level supaya kita jadi produsen di dunia digital tidak hanya konsumen saja,” ujarnya.
Menurut penjelasan Dedy, bahwa LAP misalnya itu sudah di terapkan, beberapa modernisasi dalam aspek Good governance sudah di terapkan, E-Governance dan lain-lain, dirinya mengatakan dan masih panjang perjalanan, mungkin dalam sepuluh tahun kedepan pun belum selesai.
“insyaAllah mampu, anak orang Lamongan ini, arek-arek Lamongan iki gizine apik apik mangan iwak kabeh soale” tuturnya dengan nada bercanda.
Masih menurut Dedy, keinginannya maju mencalonkan diri sebagai Calon Bupati tidak ada campur tangan orang tua, murni dalam dirinya, dan merupakan panggilan orang-orang tua untuk mempertimbangkannya maju.
“selama 3 bulan ini saya melakukan istikharah dan saya rasa pembukaan penjaringan Gerindra adalah tanda untuk istikharah saya terakhir, kalau tadi ada yang nanya demokrat dan sebagainya, belum ada proses dengan Demokrat dan sebagainya” tukasnya.
“Saya belum pernah melakukan survey dan belum membaca hasil survey dari manapun, saya belum tahu ada calon siapa saja, saya belum berbicara dan saya rasa belum, saya belum tentu diterima ini sama pak Tsalist” tambahnya.
Sementara Ketua DPC Gerindra Tsalist Fahami mengatakan bahwa beliau sudah sering menjelaskan kepada semua calon yang daftar kesini mau memasang gambar Gerindra silahkan, beliau akan bangga kalau kader putra terbaik Lamongan mau memasang gambar bentuk Gerindra berati semakin terkenal, tetapi beliau juga mengatakan rekom tetap dari pusat.
“sebenarnya harapan, kalau harapan Gerindra itu karena punya kursi 4 paling tidak partai-partai yang besar itu mengajak koalisi, digandeng jadi wakil, makanya itu kami persiapkan kader terbaik Gerindra menjadi wakil untuk di ajak partai-partai besar tersebut” pungkasnya.
Reporter : Ida
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar