Basuki bersama dengan warga perwakilan warga Rt 01 dan 02, mempertanyakan soal diduganya pengalihan Proyek Rabat cor yang seharusnya di kerjakan rt 01 dan 02 namun tidak ada realisasi. Kedatangan warga masyarakat di sambut oleh perangkat Desa sumardi selaku sekretaris Desa juga Suyanto selaku kasi kesejahteraan Desa Muntuk juga terlihat Babinsa turut hadir.
Suyanto kasi kesejahteraan menjelaskan saat warga merpertanyakan soal pengalihan rabat cor yang dialihkan. Karena dalam satu padukuhan sendiri tidak bisa dobel anggaran sebagai contoh Padukuhan Gunung cilik sudah mendapat program P2MD maka Dana Desa di tempatkan ditempat lain pengerjaan, karena proyek diprioritaskan ke yang lebih dan pantas didahulukan. Dalam hal ini tidak boleh untuk satu titik dan satu pekerjaan tidak dibenarkan dan tidak diperbolehkan sesuai aturan.
Dan warga sendri menjelaskan bahwa untuk proyek dikerjakan secara bergantian untuk Gunung Cilik lor dan Kidul. Dan hal itu sudah menjadi kesepakatan warga masyarakat sendiri. Tapi masyarakat yang sudah mengharapkan pekerjaan tersebut yang sudah diajukan lewat Musrengdus namun tak kunjung realisasi. Masyarakat sendiri menilai kalau dalam kegiatan tersebut adanya kurang transparanan antara desa dengan masyarakat. Terlihat papan Anggaran yang dulunya tidak terpasang didepan Balai Desa namun baru dipasang belum lama, dengan alasan awalnya dipasang di pekarangan dan dipindah ke Balai Desa belum lama ini.
Disamping ada dana Desa juga ada program BKK dan P2MD , untuk dana BKK masyarakat sendiri yang mengajukan dengan proposal dan yang menjadi ketua masyarakat itu sendiri bukan pemerintah Desa. Dan nanti saat untuk realisasi ketua ketua diundang ke Desa dan Desa sendiri nantinya yang akan membelanjakan karena pengerjaan BKK sendiri tidak ada HOK, "jelas pak Yanto.
Sekretaris Desa Suwardi menambahakan dan menyampaikan permintaan maaf kalau permasalahan ini kurang koordinasi dan mungkin karena miss komunikasi, "imbuhnya.
Reporter : Rebianto/sugiyanto
Editor : mas pay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar