Terdapat tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Probolinggo untuk dilaksanakan Operasi Pekat Semeru oleh Polres Probolinggo Kota terutama di bulan puasa. Yakni, Kecamatan Tongas, Sumberasih dan Wonomerto yang masuk wilayah hukumnya. Barang bukti yang disita Polres Probolinggo Kota adalah hasil operasi pekat Semeru, sebagian didapatkan dari tiga kecamatan yang masuk wilayah hukumnya.
Sinergitas jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo dan stakeholder terkait melakukan masa operasi pekat (masa operasi penyakit masyarakat) beberapa waktu yang lalu dimulai pada tanggal 17 hingga 28 Maret 2023 yang dilakukan secara serentak se-Indonesia. Upaya operasi pekat di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota menghasilkan berbagai macam barang bukti.
Polres Probolinggo Kota berhasil menangani kasus sebanyak 23 kasus penyakit masyarakat selama kurun waktu tertentu. Dari 23 kasus tersebut juga mengamankan 37 tersangka dengan berbagai macam kategori penyakit masyarakat yang semakin meresahkan pada setiap situasi.
Plh Bupati Probolinggo Ugas Irwanto berkesempatan memusnakan hasil barang bukti berupa knalpot tidak berstandard atau knalpot brong. Dilanjutkan oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin beserta jajaran Forkopimda Kota Probolinggo.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani menjelaskan penyakit masyarakat secara filosofis sejak dahulu terdapat 5 (lima) M atau dikenal dengan sebutan “Molimo” yaitu Madon, Madat, Main, Maling dan Mabuk. Terkait dengan perkembangan zaman, penyakit masyarakat bertambah yaitu knalpot brong atau motor brong yang membuat resah masyarakat. Jadi penyakit masyarakat hingga saat ini menjadi 6 (enam) macam.
“Banyak barang bukti yang kita dapatkan, seperti minuman keras atau minuman beralkohol, obat-obat terlarang (narkoba), senjata tajam, kendaraan bermotor yang tidak sesuai spesifikasi, knalpot brong (knalpot tidak berstandard) yang digunakan pada kendaraan bermotor dan lain sebagainya,” ujarnya.
Sementara Plh Bupati Probolinggo Ugas Irwanto mengaku sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh Polres Probolinggo Kota dalam memberantas penyakit masyarakat yang dianggap mengganggu ketenangan, ketentraman hingga penyakit masyarakat saat ini semakin miris dan sangat merugikan bagi masyarakat.
“Tentunya, operasi penyakit masyarakat (pekat) ini demi kondusifitas, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota. Ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar supaya selalu mawas diri. Oleh karena itu, kita selalu menjaga anak-anak kita untuk tidak terjerumus pada perbuatan yang merugikan masyarakat,” katanya. (Fabil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar