Posko tersebut bukan merupakan posko mudik lebaran tentunya, melainkan posko untuk melakukan antisipasi warga yang akan mudik di wilayah tersebut, posko ini di dirikan bersama karang taruna setempat yang di dukung oleh masyarakat sepenuhnya,
Menurut keterangan Dukuh Padukuhan Dadapan Antoro menyampaikan, bahwa warganya dan semua element masyarakat mengantisipasi warga yang berada di perantauan yang akan pulang kampung dari manapun asalnya, apalagi zona merah agar sebelum masuk harus di periksa dulu asal dari daerah mana mereka bekerja dan kemudian harus di semprot dan wajib cuci tangan dulu,
"Sebetulnya sudah ada himbauan agar warga kami tersebut untuk tidak pulang kampung, namun mau apalagi jika di perantauan mereka sudah tidak bekerja lagi dan tidak berpenghasilan," jelasnya pada medis sabtu (28/3/2020).
Mereka ini juga warga kami,jadi walaupun sudah ada himbauan tetapi tetap pulang kampung kita ya harus bagaimana lagi,yang penting harus patuh kepada aturan yang di berlakukan,
"Intinya di cek dulu asal mereka bekerja, kemudian disemprot, cuci tangan, karantina diri, kesulitan bagi karang taruna yang berjaga secara bergilir, yaitu tidak punya alat pelindung diri (APD), dan sebagainya," Imbuhnya.
Sementara itu Wajiyo selaku koordinator Wilayah Gunung Kidul, dari Rakso Ngayogyokarto Hadiningrat menambahkan " Saya menghimbau kepada yang bertugas di pintu masuk,untuk tetap menjaga diri,menjaga stamina,agar tetap bisa bekerja mengamankan wilayah masing - masing sambil berdo'a agar wabah ini segera hilang di bumi yang kita cintai ini," tutupnya.
Reporter : Supriyanto
Editor : Mas Pay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar