Oleh: Urip Haryanto
(Ketua Presidium Poros Nusantara)
Hanya dengan kembali kepada adat budaya kita sebagai Bangsa Nusantara sebagai "local wisdom", radikalisme yang masuk mendompleng Agama dan Ideology bisa di bendung. Wal hasil, Desa adalah Garda Terdepan kedaulatan sebuah bangsa. Negara kuat ketika Bangsa nya kuat, bangsa yang kuat adalah bangsa yang tidak kehilangan jatidiri nya.
Dalam hal ini, desa yang merupakan kesatuan masyarakat hukum, memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkan UUD NRI Tahun 1945. Atas dasar itu, kemudian dibentuklah Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (disingkat UU No. 6 Tahun 2014). Dalam UU No. 6 Tahun 2014 diatur adanya Desa dan Desa Adat atau yang disebut dengan nama lain. Dalam UU 6 Tahun 2014,
Masyarakat juga memiliki hak dan kewajiban partisipasi dalam pembangunan masyarakat bersama pemerintah desa dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan susunan asli dan hak asal usulnya.
Mengapa Lembaga Adat Budaya Desa/Daerah Harus Ada
Unsur budaya daerah dan desa potensial sebagai "local genius" karena telah teruji kemampuan nya bertahan hingga sekarang terhadap deras nya transpormasi adat dan budaya dari luar.
Ciri - ciri nya adalah:
1. Mampu bertahan terhadap serangan budaya luar
2. Memiliki kemampuan untuk mengakomodasi unsur - unsur budaya luar
3. Mempunyai kemampuan mengintegrasiakan unsur - unsur budaya luar kedalam budaya asli
4. Mempunyai kemampuan mengendalikan kehidupan sosial kemasyarakatan
5. Mampu memberi arah pada perkembangan budaya
Arti nya, Hanya dengan mengembangkan dan menjaga Budaya dan Adat Istiadat Bangsa, masyarakat Indonesia akan kembali kepada jatidiri nya sebagai Bangsa, akan mampu bertahan dari segala jenis transpormasi budaya dari luar. (Wafa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar