Dalam unggahannya, Rendy Walay mengungkapkan bahwa setiap tahun ada puluhan proyek sudah dikerjakan dan sudah memberikan azas manfaat kepada masyarakat, tetapi sisa anggaran 50% dari proyek-proyek tersebut belum dibayar sampai sekarang, dan akhirnya berimbas pada utang Pemda Aru kepada Penyedia jasa semakin bertambah.
“Setiap tahun puluhan proyek tidak dibayar lunas, akibatnya, Setiap tahun utang bertambah. Setiap tahun puluhan smpai ratusan proyek dikerjakan namun tidak ada rasa peduli untuk melunasi utang. Semoga dengan surat terbuka ini para pemegang kewenangan masih memiliki hati nurani atas hak-hak para kontraktor di daerah ini”. Tulisnya.
Sebelumnya Rendy Walay, dalam penegasannya kepada wartawan media ini bawa pihaknya terpaksa harus menyampaikan surat terbuka kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru atas beberapa paket pekerjaan yang dikerjakan di tahun 2022 dan 2023 tetapi sisa 50% anggarannya belum dibayar sampai sekarang.
Ada 2 paket pekerjaan tahun anggaran 2022 yang di unggah pada akun facebook Citra Suara Aru adalah Paket Pekerjaan Pembangunan Musolah Pemda, tanggal kontark, 07 Oktober 2022. Nilai kontrak, Rp. 577.767.998,10. Kontraktor pelaksana :CV. CITRA ARU PERSADA. Yang berikut paket pekerjaan: Pembangunan Drainase Kompleks Kelapa Dua. Tanggal Kontrak : 07 Oktober 2022. Nilai Kontrak: Rp. 455.555.043,34, dan Kontraktor pelaksana: CV. CITRA KARYA KONSTRUKSI.
Dalam surat terbukanya, Rendy Walay menyebutkan, Kedua pekerjaan konstruksi saat dilaksanakan sampai rampung 100% menggunakan dana sendiri tanpa diberikan ang muka, dan baru dibayarkan 50% pada April 2023. Kunci pintu Gedung Musolah Pemda sudah diserahkan kepada Pemda, dan Terhitung Januari 2023 (pekerjaan rampung 100%) sampai saat ini Drainase Kompleks Kelapa Dua Belakang Polsek sudah memberikan azas manfaat. (Moses)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar