Sukamara, SNN.com — Sebagai bentuk respon cepat terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan pemerintah desa bergerak cepat melakukan pemadaman titik api di wilayah Desa Sungei Cabang Barat, Kecamatan Pantai Lunci, Kabupaten Sukamara, pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Kegiatan pemadaman dimulai sejak pukul 07.00 hingga 13.00 WIB. Dalam operasi tersebut, Babinsa Koramil 1014-08/Jelei, Serda Rifan Hadi, berada di garis terdepan bersama Bhabinkamtibmas Desa Sungei Cabang Barat, Briptu Indrianto Aulia W, serta tim gabungan dari MPA yang terdiri atas Ketua MPA Supriadi, Sekretaris Muhammad Abduh, Bendahara Nanang, dan anggota Nuriana serta Behadur.
Pemadaman dilakukan di area lahan rumput padang yang mengalami kekeringan sedang dan berpotensi menimbulkan kebakaran yang meluas. Kondisi cuaca yang cerah pada pagi hari, serta berawan pada siang dan sore hari, turut membantu proses pemadaman. Suhu udara berkisar antara 24 hingga 30°C, kelembaban mencapai 98%, dan kecepatan angin sekitar 11 km/jam — kondisi ini memberikan ruang kerja yang relatif stabil bagi tim di lapangan.
Sebelum memulai pemadaman, tim gabungan terlebih dahulu melaksanakan apel pagi serta pengecekan personel dan peralatan. Kegiatan dilanjutkan dengan patroli pencegahan Karhutla di sekitar area rawan terbakar, disertai sosialisasi langsung kepada warga sekitar mengenai bahaya dan dampak kebakaran hutan.
Dalam operasi ini, tim menggunakan berbagai peralatan pendukung, antara lain 5 unit kendaraan roda dua, alat komunikasi berbasis HP Android, alat manual untuk memadamkan api, serta parang yang digunakan untuk membuka jalur dan membersihkan semak belukar di area terdampak.
Berdasarkan pantauan di lokasi, api berhasil dikendalikan dan tidak menyebar lebih luas berkat kesigapan dan koordinasi seluruh pihak yang terlibat.
Babinsa Serda Rifan Hadi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara TNI, Polri, masyarakat, dan pemerintah desa dalam menjaga keselamatan lingkungan dan mencegah bencana yang lebih besar.
“Kegiatan ini adalah bentuk nyata kolaborasi seluruh elemen di tingkat desa. Penanggulangan Karhutla bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Kita harus terus waspada,” ujar Serda Rifan di sela kegiatan.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Briptu Indrianto Aulia W menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat tentang bahaya Karhutla akan terus dilakukan agar tidak ada lagi pembukaan lahan dengan cara membakar yang dapat membahayakan lingkungan dan mengancam keselamatan warga.(Guswan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar