WONOSOBO, SNN.com – Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah atau yang akrab disapa Mba Iin, mengaku terkesima dengan kemegahan Java Balloon Attraction 2025 yang digelar di Taman Rekreasi Kalianget, Wonosobo, Minggu (6/7/2025) pagi. Ia pun menyatakan keinginan untuk mengadopsi festival balon udara tersebut sebagai bagian dari kalender event Kota Tegal.
“Ini luar biasa sekali, keren. Saya acungi jempol karena ini ternyata melanjutkan tradisi dari nenek moyang di sini,” ungkap Mba Iin usai menyaksikan parade balon udara yang menghiasi langit Wonosobo.
Menurutnya, Java Balloon Attraction tidak hanya melestarikan warisan budaya leluhur, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan. Sebagai kota yang dikenal dengan julukan “Kota 1.000 Event,” Mba Iin menilai Tegal memiliki peluang untuk menghadirkan atraksi serupa dengan menyesuaikan potensi lokal.
“Ini bagus untuk pariwisata dan tentunya kegiatan seperti ini sangat menginspirasi. Nantinya, bisa kita diskusikan kemungkinan mengadakan kegiatan serupa di Kota Tegal, misalnya di Alun-Alun,” jelasnya.
Namun, ia juga menekankan bahwa untuk merealisasikan rencana tersebut, diperlukan sinergi dan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Apalagi, tradisi balon udara telah resmi menjadi identitas Wonosobo usai menerima Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM RI pada kesempatan yang sama.
“Sekarang balon udara sudah resmi lisensinya dimiliki Wonosobo. Jadi, jika ingin mengadakan acara serupa, kita tentu perlu menjalin komunikasi dan kerja sama lebih lanjut,” imbuhnya.
Selain itu, Mba Iin juga menyampaikan ucapan selamat atas Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo.
“Selamat ulang tahun ke-200 untuk Kabupaten Wonosobo. Semoga masyarakatnya semakin sejahtera dan maju. Harapannya, ke depan Kota Tegal dan Kabupaten Wonosobo bisa bersinergi dalam berbagai program unggulan,” katanya.
Java Balloon Attraction 2025 sendiri mengusung tema “Creative, Culture, Beauty” dan digelar sebagai bagian dari peringatan dua abad Kabupaten Wonosobo. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo dengan Komunitas Balon Wonosobo.
Sebanyak 36 balon udara menghiasi langit Wonosobo dalam parade spektakuler. Balon-balon tersebut dirancang dengan ikon khas daerah, seperti Gunung Sindoro dan Telaga Menjer.
Pada kesempatan itu, Menteri Hukum dan HAM RI melalui Kepala Kantor Wilayah Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo, menyerahkan Sertifikat HKI kepada Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat. Heni menyebut bahwa pengakuan HKI ini merupakan hasil kajian panjang terhadap tradisi unik yang hanya ada di Wonosobo.
“Tradisi ini satu-satunya di Indonesia dan telah dicatat serta diakui negara. Ini menjadi simbol khas yang bisa dikenal dunia,” ujar Heni.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyambut bangga pengakuan negara terhadap tradisi balon udara. Ia menegaskan bahwa balon udara bukan hanya pertunjukan visual semata, melainkan warisan budaya yang memiliki nilai historis dan ekonomi kreatif.
“Ini warisan leluhur yang tetap kita lestarikan. Diterbangkan tapi tetap ditambatkan, sehingga tidak mengganggu lalu lintas udara. Ini identitas Wonosobo yang sah,” tegas Afif.
Selain parade balon, festival ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni tradisional seperti Topeng Lengger, Lengger Punjen, dan Angklung Tek Tek. Tak ketinggalan, ada pula bazar UMKM, edukasi balon oleh komunitas lokal, hingga penghargaan bagi konten kreator terbaik yang mengabadikan momen acara.
Java Balloon Attraction 2025 menjadi bukti bahwa kekayaan budaya lokal bisa dikembangkan menjadi magnet pariwisata, sekaligus simbol kebanggaan dan identitas daerah. (*One)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar