Tuban, SNN.com - Maraknya hama tikus yang merajalela di wilayah Pertanian Kabupaten Tuban banyak membuat para petani menjadi merugi ( O1/O7/2019 ).
Sampai perhari ini Pemerintah Kabupaten Tuban ( Dinas Pertanian ) Hanya mengembar gemborkan terkait tuban Sudah memiliki lumbung padi terbaik di Propinsi Jawa Timur, tapi Pemerintah Kabupaten Tuban diduga kurang memperhatikan kondisi petani di sawah dengan adanya wabah tikus yang semakin hari semakin berkembang dan merusak tanaman padi.
Hal ini sering sekali di keluhkan para petani salah satunya Kasadi Ketua Gapoktan Karya Tani Desa Karang Tinoto, beliau menyampaikan," saya sering membahas hal tersebut bagaimana cara memberantas hama tikus yang semakin merajalela, bahkan pernah saya sampaikan hal ini kepada DPRD Komisi B Tuban saat ada acara hearing tapi sampai perhari ini belum ada solusi terbaik.
Kasadi juga mengusulkan agar bisa di anggarkan kepada masyarakat dengan cara membawa 1 ekor tikus di hargai 500 - 1000, saya yakin ini bisa menarik masyarakat untuk berlomba lomba mencari hama tikus karena selama ini yang terjadi petani harus berusaha sendiri pakai setrum yang notabenya harus mengeluarkan ongkos bensin dengan menerogoh dompetnya sendiri itupun juga hasile kurang bisa maksimal," pintanya.
Dinas pertanian sendiri juga sudah berikan obat tikus tapi hal tersebut juga hanya bisa membunuh tikus dengan volume yang kecil pula," pungkasnya.
Reporter : Agus
Editor : Wafa
Kamis, 04 Juli 2019
Petani Tuban Terancam Gagal Panen Karena Wabah Tikus Merajalela
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SOROT NUSWANTORO NEWS
"dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar