Kegiatan keagamaan ini diikuti oleh sekitar 7.000 jamaah dari berbagai wilayah, menghadirkan para ulama sepuh, khufadz, tokoh agama, serta anggota Polri dan masyarakat umum. Tujuannya adalah memohon keberkahan, keselamatan, dan keamanan bagi Kabupaten Nganjuk serta seluruh jajaran Polres Nganjuk.
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M. menegaskan bahwa kegiatan Semaan Qur’an Dzikrul Ghofilin bukan sekadar seremonial, tetapi bagian dari upaya Polres Nganjuk membangun kedekatan spiritual dengan masyarakat.
“Sejak pagi hingga malam ini, alunan ayat suci Al-Qur’an dan dzikir mengisi halaman Polres. Ini bukan sekadar peringatan, tapi bentuk ikhtiar kita agar segala tugas dan tanggung jawab yang kita emban senantiasa dalam lindungan dan petunjuk Allah SWT,” ujarnya.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Polri, khususnya di Polres Nganjuk, hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tapi juga bagian dari masyarakat yang mencintai nilai-nilai spiritual dan moral. InsyaAllah, kegiatan seperti ini akan terus kami lestarikan,” lanjut Kapolres.
Dalam kesempatan yang sama, KH. Moh. Firjon Barlaman menyampaikan tausiyah penuh makna yang menggugah hati para jamaah. Beliau mengingatkan bahwa setiap manusia memiliki amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.
“Jangan sekali-kali kita merasa aman dari pengawasan Allah. Setiap amanah, baik sebagai pemimpin, orang tua, anggota masyarakat, maupun sebagai aparat, akan dimintai pertanggungjawaban,” tegasnya.
“Jika kita terus menjaga ibadah wajib dan melengkapi dengan amalan sunnah seperti semaan Al-Qur’an ini, maka akan tumbuh kecintaan Allah kepada kita. Kecintaan Allah itu mahal, dan itu yang kita harapkan bersama,” tambahnya.
Salah satu peserta, Bapak Kholik, warga Desa Sukorejo Kecamatan Loceret, mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini. Ia memberikan apresiasi tinggi kepada Polres Nganjuk atas penyelenggaraan acara yang rapi.
“Saya datang bersama beberapa warga lainnya. Dari awal sampai akhir, kami merasa nyaman. Tempat parkir luas dan tertata, konsumsi tersedia lebih dari cukup, dan pelayanannya sangat ramah,” ungkapnya.
“Yang paling membuat saya bangga adalah saat mendengar anggota Polres yang hafidz 30 juz melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil dan penuh penghayatan. Kami merinding. Di tengah banyaknya berita negatif tentang polisi, saya melihat sisi lain, dan citra polisi langsung berubah dalam pandangan kami,” tuturnya.
Rangkaian acara ditutup dengan rotib dzikrul ghofilin dan khotmil Qur’an yang berlangsung aman, tertib, dan penuh kekhusyukan. Semangat kebersamaan, ketenangan spiritual, dan sinergi antara Polri dan masyarakat menjadi pesan utama dalam peringatan Hari Bhayangkara kali ini.(widodo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar