Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Senin, 05 Agustus 2024

Hebohnya Adol Trasi di SMUN 2 Kota Tegal

TEGAL, SNN.com – Heboh, Asyiknya Dolanan Tradisional disingkat Adol trasi yang digelar di SMUN 2 Kota Tegal berlangsung  dengan meriah, riang dan penuh kegembiraan. Hampir seluruh dolanan tradisional warga Tegal dipertunjukan dalam kegiatan ini dan melibatkan Budayawan Atmo Tan Sidik (Pegiat Literasi Kota Tegal, penerima Anugerah Kebudayaan Kemendikbud RI) dan 7 (Tujuh) Guru yang tergabung dalam Tim Project Kearifan lokal yang diketuai oleh Sudarmanto S.Pd serta seluruh siswa kelas XI sebagai penguatan penguatan profil pelajar Pancasila. 

Ditemui SNN.com, diruanganya pada hari senin (05/08/2024) Kepala Sekolah SMUN 2 Kota Tegal Ibu Sri Ningsih S.Pd, M.Pd didampingi Waka Humasnya Ibu Indriyati Mustikaningsih S.Pd menyatakan, “Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik dapat menghargai budaya lokal dan bangga terhadap budaya sendiri di saat budaya asing mulai masuk dan mempengaruhi kehidupan masyarakat sehingga perlahan-lahan budaya yang ada di masyarakat kita semakin terlupakan salah satunya adalah permainan tradisional”.

“Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak manfaat Selain tidak mengeluarkan banyak biaya dan bisa juga untuk menyehatkan badan yaitu sebagai olaraga karena semua permainan menggunakan gerak badan yang ekstra, permainan tradisional sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung, anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional. 

Selain itu, permainan tradisional juga dapat melatih kemampuan sosial para pemainnya. Inilah yang membedakan permainan tradisional dengan permainan modern”, tuturnya.
Sudarmanto S.Pd sebagai Ketua Tim Project Kearifan Lokal menambahkan, “Pada umumnya, mainan tradisional adalah permainan yang membutuhkan lebih dari satu pemain, Hal ini sangat berbeda dengan pola permainan modern. Kemampuan sosial anak tidak terlalu dipentingkan dalam permainan modern ini, malah cenderung diabaikan karena pada umumnya mainan modern berbentuk permainan individual di mana anak dapat bermain sendiri tanpa kehadiran teman-temannya”.

“Kegiatan ini di mulai dengan kegiatan menggali informasi tentang permainan tradisioanal Tegal, kemudian secara berkelompok peserta didik mencoba memainkan permainan tradisional yang dipilih dan selanjutnya peserta didik akan membuat video tentang permainan tradisional yang dimainkan oleh peserta didik. Dalam video tersebut peserta didik juga diwajibkan untuk menggunakan dialek Tegal dalam setiap dialog sehingga nuansa kearifan lokal akan lebih terasa”, imbuhnya.

Atmo Tan Sidik sebagai salah satu Nara sumber kegiatan tersebut mengatakan,” kegiatan Adol trasi atau Asyiknya Dolanan Tradisional merupakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Kearifan lokal Asyiknya Dolanan Tradisional, hal ini dimaksudkan supaya para siswa pada gilirannya memiliki perilaku Indah, dapat mewujudkan nilai – nilai luhur yang ada didalam Pancasila.

Terdapat kaitan yang tegas antara dolanan tradisonal Tegal yang kalau kita cermati dapat menciptakan perilaku positif seperti, sifat dan sikap kejujuran, toleransi, pluralis, pantang menyerah, egaliter, ramah, humoris, cinta damai, dan rela berkorban. Diharapkan dari kegiatan ini, akan lahir pemimpin yang cerdas, profesional, dialogis dan memiliki moralitas yang tinggi berupa ahlakkul karimah, lebih dari itu mempunyai kualitas humor dan hidup dalam istilah wong tegal, “Gelem Brayan”, “Ora Kementus”, “Ora Sombong kayong Ora Weruh sing Nggeyong”. Sangat mungkin dibentuk dari kawah candra dimuka seperti SMUN 2 Kota Tegal ”, tegasnya.

Indriyati Mustikaningsih, S.Pd menyatakan, “Tujuan Project ini bertujuan agar peserta didik dapat menghargai budaya lokal dan bangga terhadap budaya sendiri di saat budaya asing mulai masuk dan mempengaruhi kehidupan masyarakat serta mampu melestarikan budaya yang dimiliki khususnya tentang permainan atau dolanan tradisional Relevansi Tema atau Topik Saat ini budaya asing mulai masuk dan mempengaruhi kehidupan masyarakat sehingga perlahan-lahan budaya yang ada di masyarakat kita semakin terlupakan salah satunya adalah permainan tradisional “.
Masih banyak peserta didik yang tidak mengenal permainan tradisional karena saat ini permainan modern lebih bervariasi, mudah dilakukan/mudah diakses. untuk itu topik Asyik Dolanan Tradisional sebagai upaya mengembangkan sikap menghargai budaya dan bangga terhadap budaya sendiri serta mampu  melestarikan budaya Relevan dengan semua mata pelajaran karena permainan tradisonal sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung, anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya. Target Peserta Didik Target peserta didik dalam kegiatan ini adalah peserta didik Fase F kelas XI Tahun 2024/2025.

Kegiatan ini berlangsung dari hari  Senin, 29 Juli 2024 sampai dengan Kamis, 8 Agustus 2024.
Tim Proyek Kearifan  Lokal Penguatan Profil  Pelajar Pancasila Siswa SMA Fase F atau Kelas XI, Asyik Dolanan Tradisional (ADOL TRASI)
1.SUDARMANTO, S.Pd 
2.ENI KURNIASIH, S.Pd 
3.TARSILAH WARYUNI, S.Si, M.Pd 
4.JAINAL ABIDIN, S.Pd 
5.M. FAKHRUROZI, M.PdI 
6.NUNIEK APRILIASIH, S.Kom. 
7.Drs. TRI HARYANTO

“Semoga Allah SWT meridhoi, sehingga semua rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan lancer dan sukses,  Aamiin YRA, tutupnya mengakhiri perbicangan dengan Wartawan SNN.com Tegal.

Reporter : Moh. Irawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"