Gunungkidul, SNN.com - Acara sadranan di makam Mbah Jobeh sebagai puncak acara merti bumi atau majemuk bumi juga sering di dengar hallayak umum sebagai Rasulan, acara tersebut sebagai bentuk syukur terhadap Sang Penguasa alam semesta, juga sebagai wujud syukur ucapan terimakasih kepada bumi yang kita pijak sehari - hari atas kemurahanya sebab segala bentuk bibit, benih dan lain- lain yang di tanam di bumi telah berbuah dengan hasil yang melimpah, sehingga wujud syukur tersebut di wujudkan dalam bentuk majemuk bumi oleh para petani yang di wariskan para nenek moyang sebagai bentuk kearifan lokal.
Warga Padukuhan Petir A, B, C Desa Petir Kecamatan Rongkop pada Kamis (4/7/19) yang melaksanakan merti bumi kemudian sadranan di makam atau petilasan Mbah Jobeh. Konon menurut cerita Mbah Jobeh adalah seorang Petapa yang menurut cerita dan silsilah masih saudari dari Ki Ageng Selo, Mbah Jobeh adalah cikal bakal di Padukuhan Petir, Sehingga menjadi berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan penduduk disana sehingga menjadi beberapa Padukuhan sehingga terbentuknya sebuah wilayah Desa dengan Sebutan Desa Petir, di akhir cerita Mbah Jobeh sang Petapa tersebut Mukswa sehingga petilasanya menjadi tempat yang di kramatkan oleh penduduk sekitar.
Merti bumi tersebut di laksanakan setiap setahun sekali dengan di gelarnya berbagai pertunjukan dan karya seni,salah satunya adalah seni Reog dari Padukuhan Botodayaan, kemudian kirab budaya yang di ikuti oleh tiga belas Padukuhan Se Desa Petir dengan menampilkan berbagai kesenian dan karya seni, dalam acara tersebut di Hadiri oleh Camat Rongkop dan jajaran nya,juga hadir dalam acara tersebut utusan dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul.
Dalam sambutanya Kepala Desa Petir Sarju menyampaikan "saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak atas kerjasamanya, kemudian Desa Petir adalah merupakan rintisan Desa budaya, nantinya jangan hanya rintisan tetapi Desa Budaya, kedepan petilasan Mbah Jobeh bisa menjadi tujuan wisata religi, tetapi masih banyak yang harus kita perhatikan agar lebih sempurna, pungkasnya.
Reporter : Supriyanto
Editor : Mas Pay
Kamis, 04 Juli 2019
Makam Mbah Jobeh Kedepan Bisa Menjadi Wisata Religi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SOROT NUSWANTORO NEWS
"dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar