Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Kamis, 22 Oktober 2020

SPBU Nglundo Sukomoro Diduga Ada Main Dengan Pemburu Premium


Nganjuk, SNN.com - Pelayanan SPBU Nglundo Sukomoro Lebih mementingkan para pedagang di banding masyarakat umum. 

Selasa , 20 Oktober 2020 pukul 08.30 lokasi di SPBU Nglundo Kecamatan Sukomoro terkesan sangat mengecewakan konsumen / pembeli ( masyarakat umum)

Pasal nya pada saat Indra Winarto kehabisan BBM dirinya berniat untuk membeli BBM berupa Premium, kenyataan nya dirinya harus mengantri panjang untuk mendapatkan bensin premium tersebut.

 kekecewaan yang di rasakan Indra ini dirinya sebagai masyarakat umum atau pengguna harus mengantri  dengan para pedagang yang notabone pengisian lebih banyak, dirinya juga sempat bertanya ke pegawai POM apakah masyarakat umum untuk mendapatkan bahan bakar bersubsidi (premium) harus mengantri jauh dibelakang  antrian mobil yang sudah mengantri sejak malam hari? dan operator pun menjawab semua harus antri karena sama, la kok bisa di samakan padahal saya BBM premium ini tidak untuk saya jual, sedangkan mereka yang antri untuk di jual. Jelas Indra kepada para awak media.


Saat di konfirmasi  awak media Sunarto selaku Manejer dari SPBU Nglundo menjelaskan bahwa semua kami layani dengan baik, dan saya sendiri tidak tahu menahu kalau yang membeli Premium rata-rata pedagang. Kok jenengan bisa mengatakan mereka pedagang apakah bisa di buktikan? Dan kenapa jenengan-jenengan mengambil dokumentasi dan merekam SPBU kami kok tidak ijin terlebih dahulu itu tidak di perbolehkan, begitu jelas Sunarto kepada kami.

"Pelayanan ke konsumen terkesan tidak adil dan transparan," kata Indra , konsumen asal Putuk  Loceret kepada awak media

Dari sumber terpercaya mengatakan, terkait dugaan kong kalikong atau kerjasama saling menguntungkan antara Pembeli dan Operator. Mereka sepakat untuk memberi fee atau bonus.

" Yang jadi pertanyaan, terus dimana Pengawas saat ada pengisian premium kok tidak tau, padahal sudah bisa di lihat antrian yang begitu panjang yang memang butuh perhatian khusus dari pengawas maupun dari Aparat Penegak Hukum terkait Undang Undang Migas.

Lebih lanjut dikatakan Indra  kejadian semacam ini jelas merugikan masyarakat umum Pengguna Premium yang dipakai sendiri karena setiap masyarakat mai beli premium pasti sudah habis.

Reporter : Widodo
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"