Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Jumat, 25 Oktober 2024

Paslon 02 Punya Target Bangun Konektivitas 10 Kecamatan di Aru Melalui 10 Pelayaran Perintis

Kepulauan Aru, SNN.com - Pasangan Calon Bupti Aru, Timo Kaidel- Moh. Djumpa punya misi, bagaimana memudahkan masyarakat petani dan Nelayan, dapat memasarkan hasil produksinya di kota Dobo, dengan cepat, efektif dan punya Pendapatan yang memuaskan. Untuk memudahkan dan menghubungkan akses masyarakat antar desa dengan kecamatan, kecamatan dengan Kota Kabupaten, Paslon Timo Kaidel dan Moh Jumpa punya target bangun konektivitas 10 Kecamatan di Aru, melalui 10 pelayaran kapal perintis yang merupakan program pemerintah pusat. 

Sangahan public terhadap program 10 pelayaran kapal perintis ini, menurut Timo Kaidel, apabila belum mengerti, jangan langsung di sanggah tetapi sebaiknya bertanya dulu tentang apa tujuan dan maksud dari program pelayaran Perintis. 

Timo kaidel, kepada media ini menjelaskan bahwa Program pelayaran Perintis adalah program pemerintah pusat melalui Kementrian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dengan tugas yang sangat penting adalah mengemban misi untuk meningkatkan konektivitas manusia dan barang dari daerah tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP) ke kota Kabupaten/ provinsi yang lebih maju, atau sebaliknya konektivitas manusia dan barang dari kota kabupaten/ provinsi ke Desa atau daerah 3T. 

Timo menjelaskan, apabila terpilih sebagai Bupati Aru, dia akan membangun konektivitas di sepuluh kecamatan dan desa-desa yang terkesan terisolasi dan tertinggal secara ekonomi dan tertinggal secara  infrakstruktur. Dikatakan upaya meningkatkan konektivitas dengan membangun dermaga Perikanan, tranportasi laut, jalan-jalan trans akan dibangun, agar daerah-daerah yang terisolasi dapat dengan mudah ke kota Kecamatan/ Kabupaten. 

“Target kita adalah meningkatkan konektivitas. Kita akan bangun dermaga Perikanan, kita bangun trasportasi laut, jalan trans trangan dan trans Wokam, kita akan bangun, agar daerah-daerah kita yang terisolasi dapat dengan mudah ke kota Kecamatan dan kota Kabupaten. Jika tidak, maka usaha masyarakat petani dan Nelayan tidak akan pernah berhasil karena hasil produksi pertanian dan perikanan warga Desa tidak bisa dipasarkan di kota Dobo. Sudara-sudara kita yang tinggal di desa-desa pesisir, yang terisolasi dan tertinggal secara ekonomi, tertinggal seacara infrakstruktur, kita Timotius Kaidel- Moh Jumpa hadir dengan solusi, yaitu membangun konektivitas 10 kecamatan dan desa melalui 10 pelayaran perintis. Target kita ini harus jadi dalam waktu 5 tahun”. Jelasnya. 

Kenapa disebut pelayaran perintis, lanjut Timo bertanya, bahwa supaya ada pembiayaan dari pemerintah pusat, karena APBD kita tidak mampu untuk membiayai kapal transportasi kita yang sudah ada, sehingga semuanya sudah jadi besi tua di atas Dermaga. Dikatakan, ketika Poslon 02 terpilih sebagai Bupati Aru, pihaknya akan melakukan lobi, ke Kementrian Perhubungan untuk program pelayaran Perintis 10 kecamatan di Aru. 

“Untuk itu, kedepan ada program yang namanya program pelayaran perintis, dari Dirijen Perhubungan Laut, Kementrian perhubungan, dan ini yang mau kita lobi di sana”. Ucapnya. 

Timo Kaidel menghimbau, agar jika ada yang sanggah tentang program pelayaran Perintis, maka harus mengerti dulu maksud dan tujuan dari program tersebut. Tetapi jika belum mengerti, dihimbau supaya lebih dulu bertanya sebelum memberikan sanggahan. 

“Jika ada yang sanggah tentang program pelayaran Perintis, maka dia sudah harus mengerti maksud dan tujuan dari program itu. Kalau tidak mengerti, maka bertanya dulu, jangan langsung sanggah program orang, padahal tidak mengerti”. Ucapnya.

Menurut Timo Kaidel, yang dimaksud dengan Pelayaran Kapal Perintis adalah memulai suatu pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya atau disebut sebagai pelopor. Selain itu arti dari Perintis adalah permulaan atau sebagai pembuka jalan, untuk bagaimana mengatasi kendala transportasi di Daerah Kepulauan Aru, dengan kondisi laut yang dangkal tetapi juga fasilitas dermaga yang sangat terbatas. 

“Pelayaran Perintis bukan berarti seperti Kapal perintis yang melakukan pelayaran di laut dalam dengan fasilitas Dermaga yang memadai. Tetapi pelayaran Kapal perintis untuk 10 Kecamatan di Kerpulauan Aru, yang dimaksud dalam Visi Misi adalah kapal sejenis LCT, Tanjung Ular atau seperti Kapal Rede yang diperuntukkan untuk menghubungkan pelabuhan atau tempat-tempat yang tidak bisa disinggahi kapal-kapal utama karena fasilitas pelabuhan yang belum lengkap dan kolam pelabuhan atau laut yang dangkal. Seperti Kapal Rede, adalah proyek Pembangunan Kapal Perintis oleh Pemerintah untuk meningkatkan Konektivitas atar pulau, terutama pada Daerah-Daerah Terpencil, Terluar dan belum berkembang. Kapal Rede berfungsi untuk melayani penumpang ditempat-tempat yang tidak bisa disinggahi kapal-kapal utama, karena belum memiliki Dermaga atau karena kedalaman Laut yang Dangkal”. Jelas Calon Bupati Timo Kaidel.

“Sudah saatnya lanjut Timo, pemerintah membangun daerah-daerah Tertinggal, Terpencil, terluar dan Perbatasan, dengan menigkatkan konektivitas melalui program pelayaran perintis. Tujuannya agar mobilisasi hasil pembangunan dapat berjalan dengan cepat. Selain itu, dengan program pelayaran perintis dapat memberikan layanan transportasi yang murah dan terjangkau kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dengan mudah dan dengan biaya yang terjangkau, dapat memasarkan hasil-hasil produksi, baik hasil pertanian dan hasil perikanan di kota Dobo”. Tandasnya. (Moses/Adv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"