Ilustrasi ketika banjir dijalan Halmahera yang merupakan Lingkungan Sekolah, dari beberapa SD, SMPN 12 Kota Tegal, SMK PGRI Kota Tegal sampai kampus Universitas Pancasakti Tegal. |
Hal tersebut diketahui pada saat akhir kegiatan TMS, sejumlah warga yang biasa beraktivitas di daerah tersebut melihat rombongan Tagana keluar dari sekolah (SMKN PGRI Kota Tegal) dan bertanya kepada kami, "Maaf Bapak - bapak dan Ibu - ibu ini rombongan dari mana?
Itu ada tulisan TAGANA, Tagana itu apa ?", tanya salah satu warga (yang saat itu belum kami ketahui namanya) kepada kami.
Kemudian secara pelan dan lugas kami jelaskan kepada mereka, apa itu Tagana dan peran Tagana dalam penanggulangan bencana.
Mendengar penjelasan kami mereka mengangguk sebagai wujud memahami penjelasan kami. Tidak lama warga yang lain kemudian menambahkan pertanyaan, " Maaf Pak, kalo begitu kami bisa yah, melaporkan kejadian bencana kepada Tagana kan ? Sebab daerah kami ini memang rawan rob, banjir rob dan banjir karena hujan serta banjir gabungan karena rob dan hujan, " ungkapnya.
Belum sempat kami jawab, warga lainnya ikut menyusul bertanya, "Pak Tagana, saluran air atau selokan dari perempatan jalan Halmahera ke barat yang melewati jalan Karimunjawa II sampai ke perempatan jalan Sangir itu seperti kurang berfungsi. Ada beberapa titik yang mampat dan bahkan buntu. Solusinya Bagaimana yah?", tanya warga lainnya tersebut.
Akhirnya agar tidak terlalu panjang perbincangan dengan kumpulan warga tersebut, kami jawab pertanyaan mereka, Tenang bapak - bapak, keluhan Panjenengan akan kami sampaikan atau teruskan kepada pihak terkait. Yang utama marilah bersama sama kita menjaga lingkungan kita agar semua fasilitas dan sarana umum yang sudah dibangun Pemerintah Kota Tegal, bisa terjaga dan berfungsi dengan semestinya njiih", jawab Irawan.
Akhirnya rombongan Tagana melanjutkan langkah menuju mobil Dinas Sosial dan melaju menuju Kantor Dinas Sosial Kota Tegal, demikian cerita Kirno (Kordinator Tagana Kota Tegal) kepada Reporter SNN. Com Tegal.
Pak Hakim dan Bu Hafsah serta Bu Santi adalah Guru SMK PGRI Kota Tegal yang mendampingi siswa dan siswi mengikuti kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) di sekolahnya merespon positif kegiatan tersebut. Melalui Pak Hakim, pihak sekolah menyatakan, "Kami merasa bangga dan terhormat serta bersyukur sekolah kami (SMK PGRI Kota Tegal) menjadi salah satu tempat yang mendapatkan program Tagana Masuk Sekolah (TMS), banyak informasi penting yang kami (guru dan siswa) dapatkan terkait Bencana baik itu bencana alam maupun bencana sosial, tentang penanggulangan bencana dan Relawan Penanggulangan Bencana yaitu TAGANA. Kami ucapkan terima kasih kepada Dinas Sosial Kota Tegal dan Tagana Kota Tegal yang telah berkenan berkunjung ke sekolah kami," ungkapnya kepada SNN. Com Tegal pada hari Kamis (09/08/2024).
Bu Hafsah menambahkan," respon siswa sangat baik, pasca penyampaian materi banyak siswa yang mendaftar ingin bergabung menjadi Sahabat Tagana dan bila berkenan kami berharap Tagana Kota Tegal ikut mengisi materi dalam kegiatan Pramuka dan PMR".
Dita, salah satu siswi yang mengikuti kegiatan TMS, berharap ada kegiatan lanjutan setelah TMS ini. "Sehingga teman - teman yang sudah tertarik mendaftar menjadi Sahabat Tagana segera bisa mendapatkan respon positif", imbuhnya.
Di tempat lain namun masih dalam satu kawasan wilayah Utara Kota Tegal, Iman Riyanto SPd Ketua FKKPBM Kota Tegal yang kebetulan mempunyai Kantor Sekretariat di jalan Karimunjawa II no 64 Kelurahan Mintaragen mengatakan," Memang daerah Kawasan Pendidikan di wilayah Utara jalan Pantura tepatnya RW 10 Kelurahan Mintaragen Kec. Tegal Timur Kota Tegal terdapat ancaman bencana banjir diwaktu tertentu, terutama di musim penghujan. Sebab wilayah tersebut kerap kali terjadi banjir rob. Ini PR bagi Pemkot Tegal dan kita bersama".
Pria yang akrab dipanggi Gusdur itu ikut merespon positif program Tagana Masuk Sekolah, baginya semestinya Tagana layak mendapatkan penghargaan yang lebih dari Kemensos RI, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah setempat tidak sekedar insentif perbulan yang hanya bisa diambil 6 (enam) bulan sekali dan saya mendengar dibeberapa tempat masih terdapat oknum yang membuat dana tersebut tidak utuh diterima oleh anggota Tagana yang bersangkutan.
"Saatnya Negara menghargai para Pejuang Kemanusiaan, Tagana Jaya, Jayalah Negeri Ku, Merdeka!", tutup Gusdur dengan gempita.
Kepada SNN.com Tegal, Koordinator Tagana Kota Tegal, Kirno mengatakan, ada beberapa Materi yang disiapkan Untuk TMS saat ini, sama dengan yang lalu tentang Ketaganaan narasumbernya Saya, Kedua tentang Bencana Gempa Bumi dan Pengurangan Resiko Bencana oleh Edy Mustofa (Tagana), Ketiga Bencana Sosial Narasumber Subektiono S.Sos dari Peksos/Pensos Dinsos Kota Tegal, Keempat tentang Dumlap (Dapur Umum Lapangan) pada saat Penanganan Darurat Bencana, disampaikan oleh Dyah Shousfistika (Tagana). Moderator kegiatan diampu oleh Moh. Irawan (Tagana).
Reporter : Moh Irawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar