Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Rabu, 25 September 2019

Edukatif Pertanian Inovat Indonesia

Sleman, SNN.com - Sebenarnya petani kita tidak bodoh alias pintar, ini di buktikan dengan banyaknya negara yang dulu berguru di negara kita. Jiwa petani kita adalah jiwa pejuang, ini di buktikan dari kemerdekaan yang di capai oleh pejuang pertanian  kita. Begitu hebatnya kan nenek moyang kita?

Tapi itu dulu tanpa menyalahkan Sistem Yang Sudah Ada, pejuang petani-petani indonesia mulai di kikis oleh sebuah sifat instanisasi dan kemanjaan oleh sistem di baru.

Bersikap halus bukan berarti tidak tegas, tetapi lebih menekankan kontrol diri terhadap sesuatu permasalahan. Pemimpin seharusnya bersikap tanuhita (mengayomi dan njangkungi) tidak keras hati memaksakan kehendaknya atau bersikap kasar untuk mempertahankan kewibawaannya.

Hal demikian, tentunya menuntut suatu pemerintahan yang dijalankan dengan suatu sistem ketatanegaraan dan perundang-undangan yang baik dan kepribadian seorang pemimpin/raja yang penuh suri tauladan.

Di awal awalnya memang sangat menjanjikan dan menguntungkan,akan tetapi tidak di barengi dengan sebuah rehabilitasi sistem pertanian. Kemanjaan terhadap daya beli berbanding lurus dengan daya jual petani,memang di awal sangat menentukan kesejahteraan petani,akan tetapi di tengah perjalanan terjadi kesenjangan yang di sebabkan sebuah efek negatif dari sebuah kemanjaan yang di berikan oleh sistem .

Para birokrat dan pelaku di lingkungan pertanian juga mendukung untuk berleha leha dalam memberikan sebuah pendidikan kepada para petani kita, apalagi menginfokan sebuah informasi yang sangat penting, persis seperti sekilas info Dalam Selayang Pandang "Liputan 6" dan jelas petani juga mendengar hanya sekilas, jadinya tiada ada informasi yang informatif apalagi sebuah pendidikan yang mendidik atau bahasa orang pintar tidak edukatif.

Budaya konsumtif yang berkelanjutan di dunia pertanian kita membuat jiwa kreatif dan jiwa pejuang para pelaku pertanian kita menjadi terkikis habis dan mengarah ke punahan. Lihat saja pola bertani yang stagnan dan berprinsip katanya yang terdahulu atau kata sebuah sistem produk yang di hasilkan oleh perusahaan tertentu ,yang jelas jelas terkadang membuat petani menjadi terbodohi tapi bukan orang bodoh.

Ketahanan dalam bertani petani kita sudah berkurang di buktikan dengan banyak masalah pertengkaran satu sama lain jika terjadi kasus pupuk langka dan itu hanya salah satu contoh saja .
Menyerah saat tanaman di serang hama dan kepasrahan jika terjadi gagal panen.

Pertanyaanya apa seperti itu nenek moyang kita????

Tentulah nenek moyang akan tertawa jika melihat jiwa jiwa penerusnya yang tidak mempunyai jiwa bertahan dan kreatif,setiap masalah pasti ada penyelesaian jika kita ingin menyelesaikanya,tapi mungkin sang pembuat masalah mencuci tangankan atas penyelesainya dan petani tidak siap dalam menanggung setiap masalahnya.

Nah apakah kita akan begini seterusnya dan menjadi sebuah budaya?

Inovat Inovat Indonesia inovasi team di bentuk sebagai sumber perjuangan dalam bidang inovasi pertani baik dalam mentalitas petani sampai kepada tehnik terbarukan untuk pertanian Indonesia.
Inovat mempunyai dasar dari juklak kebersamaan membangun dan berjuang bukan dari kumpulan para penghimpun wacana apalagi berorientasi ke politik tertentu.

Nilai perjuangan inovat lebih di hargai dalam konsep pembuktian dan aplikasi langsung baik dalam presentasi manajemen kasus Petani dan lahan atau dalam bentuk perwujudan sebuah karya inovasi yang tujuannya sabagai dedikasi kepada bangsa yang merunut pada kemakmuran anggota dan masyarakat dari sisi pendapatan ,sosial edukasi dan sedekah bumi.

Indepedensi inovat adalah sebuah nilai tawar dari harga inovasi yang bisa di laksanakan semua masyarakat di Indonesia sehingga ke depan menjadi negara yang bermartabat di dunia internasional utamanya di bidang pertanian.

Pemberdayaan masyarakat baik dari warga masyarakat dan generasi milenia di lakukan dalam sistem inovasi yang sesuai dengan  katakter serta kemampuan masyarakat sebagai contoh membuat sampah menjadi berkah dan lain sebagaianya.

Dalam perjalanan selama 11 tahun di indonesia team inovat mampu bertahan dan berdedikasi sepenuhnya kepada orientasi bisnis, sosial, edukasi dan sedekah bumi.

The Land White Kings Reside

1. Aja Sok Julik Marang Wong Kang Lagi Susah.

2.  Ojo sok seneng ngempil "Kamardhikaning" Wong sing Jaluk Tulung sing Wayahe di Tulung Malah Di Penthung

2. Aja Nyumpeti Sumber-Sumber Sing Nguripi Para Petani, Mengko Bakal Tentrem Lan Ayem Tandurane Lan Sopo Sing Nandur Bakal Ngunduh Wohing Pakarti

4. Ngupakara Pepundhen  Ning Aja Di Sambat, Awit Pepundi Sing Wajib Di Sembah Mung Kagungane Pangeran Kang Murbeng Jagat

Team Inovat Sleman DIY

Bhumi Laya Ika Tantra Adhi Raja

Salam Inovat (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"