Kabar ditemukannya benda kuno berupa lempengan bata berukuran basar dan pecahan guci keramik dan gerabah yang diduga merupakan benda kuno bersejarah jaman kerajaan itu sudah lama tersiar. Namun hingga saat ini hanya menjadi perbincangan warga desa setempat
Keberadaan benda bersejarah itu terdapat di beberapa lahan persawahan warga setempat. Salah satunya di lahan yang digarap Kabul, (70) tahun warga Dusun Mejuwet Kidul.
Dia menuturkan saat mencangkul menemukan bata berukuran besar dan pecahan keramik di lahan garapannya. Bahkan saat mencangkul lebih dalam dia mendapati sumur tua berukuran besar. Namun sumur itu di tutup kembali sembari mencangkul lahannya yang kini ditanami jagung
"Kerika saya mencangkul menggali lahan menemukan bata ukuran besar dan pecahan guci keramik dan gerabah," ujarnya.
Sementara itu berdasarkan penulusuran media SNN, Minggu (07/06/2020) bersama Kepala Desa Mejuwet, Muhadi dan beberapa perangkat desa lainnya di lokasi itu memang terdapat pecahaan guci keramik dan gerabah yang diduga situs peninggalan jaman kerajaan. Namun belum diketahui pasti situs sejarah di lokasi peninggalan jaman kerajaan Mataram atau Majapahit.
Menurut Muhadi, Kades Mejuwet didamping Mustari, Kasi Pemerintahan/PLT Sekdes dan Muhamad Huda, Kasun Mejuwet Kidul adanya beberapa benda kuno seperti bata berukuran besar, pecahan guci dan gerabah itu bisa diduga situs peninggalan bersejarah jaman kerajaan.
"Ini perlu penelitian lebih lanjut dari pihak yang terkait. Apalagi situs bersejarah sebagai cagar budaya harus tetap dijaga kelestariaannya," ungkapnya.
Tak hanya itu di lokasi penemuan benda - benda besejarah itu juga terdapat sumur gede yang setiap tahunnya dijadikan tempat nyadran atau sedekah bumi warga Desa Mejuwet dengan menggelar kesenian wayang. Di dekat sumur gede itu juga terdapat makam atau punden. Warga setempat menyebutnya makam mbah Soniah. Sesepuh atau leluhur di Desa Mejuwet
Keberadaan benda bersejarah di Desa Mejuwet nampaknya perlu adanya tindak lanjut yang serius dari pihak Pemkab Bojonegoro. Apalagi jika memang benda bersejarah peninggalan kerajaan kuno merupakan aset daerah dan sebagai cagar budaya yang mesti dijaga kelestariannya. Agar tidak hilang punah dan hanya menjadi perbincangan masyarakat desa setempat
Reporter : Nastain
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar