Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain para ulama dan Kyai pengasuh pondok pesantren se-Kota Probolinggo, Wali Kota Probolinggo Dr. Aminuddin, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri, S.I.K., Pasi Intel Kodim 0820 Lettu Inf. Masdelan, anggota DPRD Hj. Dwi Laksmi Syntha Kusuma Wardhani, Koordinator PW GP Ansor Jawa Timur H. Musyaffa’ Syafril, Ketua PP GP Ansor HA Rifqi Al Mubarok. Hadir pula pengurus PCNU KH Abd. Wahid, Samsudin (Gubernur LIRA Jatim), ratusan kader Ansor dan Banser, Muslimin dan Fatayat, tokoh masyarakat, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan dan media.
Kegiatan dibuka dengan penampilan hadrah dari Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS), pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Sahabat Imron, serta pemutaran video profil dan capaian GP Ansor Kota Probolinggo. Nuansa spiritual dipadukan dengan semangat nasionalisme melalui lagu Indonesia Raya dan Mars Ansor yang dipandu Sahabat Solihin.
Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) dan pengambilan sumpah terhadap 25 pengurus baru PC GP Ansor masa khidmat 2024–2028. Pelantikan dilakukan langsung oleh Pimpinan Pusat GP Ansor, Hasan Basri. Selain di tingkat cabang, sebanyak 79 pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) dari seluruh kecamatan di Kota Probolinggo juga turut dilantik, sebagai bentuk penguatan struktur organisasi hingga ke akar rumput.
Dalam sambutannya, Ketua PC GP Ansor Kota Probolinggo, Salamul Huda, S.H., menegaskan komitmennya dalam membangun kaderisasi yang militan dan responsif terhadap tantangan zaman.
"GP Ansor akan menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI serta memperkuat akidah Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah," tegasnya.
Ia menekankan bahwa pelantikan bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan titik awal pengabdian dan kerja nyata. Salamul juga memperkenalkan program pemberdayaan ekonomi kader melalui pembentukan badan usaha di tiap PAC sebagai implementasi kampanye nasional “Ansor Harus Bisa Berbisnis.”
“Kita wajib mendorong kemandirian ekonomi kader. Ansor harus berdikari, berdiri di kaki sendiri. Tema yang kita usung adalah ‘Pangan Berdaulat, Rakyat Bermartabat’,” tegasnya.
Salamul juga memperkenalkan jargon "BERSOLEK" yang menjadi filosofi gerakan Ansor Kota Probolinggo, yang merupakan akronim dari Beribadah, Sosial, Ekonomi, dan Kolaborasi.
Menanggapi program nasional ketahanan pangan, Salamul menegaskan bahwa Ansor dan Banser siap menjadi penjaga program tersebut di Kota Probolinggo.
“Siapa pun yang mengganggu ketahanan pangan di kota ini, akan berhadapan dengan Ansor dan Banser,” ujarnya dengan lantang.
Ia juga menepis stigma miring terhadap Banser, dengan menekankan bahwa kader-kader Banser adalah pribadi berdikari yang banyak berwirausaha dan bekerja di sektor strategis.
“Banser bukan tempat pengangguran. Mereka adalah para pengusaha, pelaku usaha, pemilik travel, bahkan anggota dewan. Semuanya berjuang dengan mandiri. Jika kalian tidak sungguh-sungguh, lebih baik keluar dari barisan,” tegasnya.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musyaffa’ Syafril, dalam arahannya mendorong agar kepengurusan baru memperluas gerakan sosial-keagamaan yang inklusif dan berdampak luas. Ia juga menekankan pentingnya adab, etika, dan sopan santun dalam setiap langkah gerakan.
Wali Kota Probolinggo, Dr. Aminuddin, menyampaikan apresiasinya atas semangat dan komitmen GP Ansor. Ia menyatakan bahwa semangat kemandirian pangan yang diusung Ansor sangat sejalan dengan program Pemerintah Kota.
“Saya sepakat, organisasi pemuda tidak harus punya uang untuk bisa berbuat. Kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi adalah kunci. Ini membuktikan bahwa Ansor adalah organisasi besar yang nyata memberi sumbangsih positif kepada masyarakat,” ujarnya.(Fabil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar