Ismail yang juga sebagai Koordinator Divisi Ekonomi Lembaga Investigasi Negara Kabupaten Mojokerto saat di temui dirumahnya Randuango Mojosari, bercerita bagaimana ide awalnya merubah drum yang sudah menjadi barang rongsokan dipoles menjadi set kursi dan meja cantik.
“Kebetulan di rumah ada 10 drum bekas di bengkel, dan akhirnya saya coba bikin menjadi kursi dan meja,, setelah jadi saya foto dan upload di media sosial. Ternyata teman-teman pada suport, dan banyak yang juga pesan,” ceritanya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, Bisnis industri kreatif ini Sangat prospek dan menjanjikan. kedepannya berencana akan membuat showroom furniture dari drum bekas tersebut.
Ismail juga mengharapkan ada donatur yang mau ikut mengembangkan usahanya ini. sekitar 100 juta an yang saya butuhkan untuk membeli peralatan dan mengumpulkan tong bekas serta merekrut karywan 5 orang.
"Produk ini bisa di ekspor keluar negeri karena desainnya yang menarik. Semoga media ini jadi jembatan
Donator pengusaha bisa joint parnert. "Tambahnya.
Cak Ismail menambahkan, pengerjaan satu set kecil, yang terdiri dari dua kursi dan satu meja membutuhkan dua drum bekas, dua hari kerja dan tiga orang pekerja, sedangkan untuk satu satu set besar yang terdiri satu kursi panjang, dua kursi kecil dan satu meja membutuhkan tiga hingga lima hari pengerjaan.
“Bahan baku drum bekas kita beli dari bengkel dan toko-tokp bangunan, dan juga ada dari teman-teman,” terangnya.
Menurutnya, peluang usaha drum bekas ini sangat besar, sudah banyak cafe cafe di wilayah Mojokerto yang pesan, terakhir PT Bir Bintang juga pesan dengan jumlah yang lumayan banyak."Tutupnya.
Reporter : Arif Yulianto
Editor : Isvianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar