Tuban, SNN.com - Keberadaan aliran Kali Keling melintas di 5 Kecamatan di Kabupaten Tuban perlu mendapat perhatian khusus.
Pasalnya sungai tersebut menjadi salah satu sumber irigasi bagi masyarakat sekitar. Hal tersebut di sampaikan Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein pada acara Rapat Koordinasi Pengelolaan Kali Kening, Kamis ( 08/10/2020 ) bertempat di ruang Dandang Wacana Setda Tuban.
Hadir pula pada rakor kali ini anggota Komisi VII DPR RI, Ratna Juwita Sari; Kepala Badan Koordinasi Wilayah ( Bakorwil ) Bojonegoro, Dyah Wahyu Ermawati; perwakilan BBWS Bengawan Solo, serta sejumlah Dinas terkait tingkat Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Tuban.
Kepada Wartawan SNN.com, Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein menyampaikan perlu adanya koordinasi lintas sektoral kaitannya pengelolaan Kali Kening yang melintasi 5 Kecamatan, yaitu Jatirogo, Senori, Bangilan, Singgahan, dan Parengan. Kerja sama tersebut di maksudkan untuk nenyelesaikan sejumlah permasalahan diantaranya hilangnya ketersedian air ketika musim kemarau, dan terjadinya banjir luapan sungai ketika musim hujan.
Wabup menerangkan kekeringan di Kali Kening mempengaruhi kualitas tanah di sekitarnya. Selain itu, aliran Kali Kening menjadi sumber Irigasi Pertanian warga sehingga berdampak pada produktivitas Pertanian. Sedangkan banjir yang terjadi akibat luapan sungai di musim hujan mengakibatkan longsor dan kerusakan di rumah penduduk.
“ Karenanya perlu di ambil tindak lanjut untuk menyikapi sejumlah persoalan tersebut,” paparnya.
Lebih lanjut, akan dilakukan kajian ulang mengenai topografi Kali Kening mencakup sepadan sungai, kedalaman, dan aspek lainnya. Di samping itu, di siapkan langkah mitigasi bencana mengantisipasi terjadinya banjir Kali Kening. Serta di susun kebijakan lanjutan yang mengacu pada kajian ilmiah agar pengelolaan Kali Kening mencakup seluruh aspek.
Wabup menyatakan Pemkab Tuban akan mengambil langkah cepat jika terjadinya banjir luapan kali kening. Rumah warga yang berada di bantaran Kali Kening akan di relokasi ke tempat yang lebih aman. Proses relokasi juga mengacu pada hasil kajian terbaru.“ Warga yang telah direlokasi di himbau agar tidak membangun bangunan di sepanjang tepian Kali Kening yang telah di tetapkan,” tambahnya.
Wabup dua periode ini menjelaskan Pemkab Tuban akan berkoordinasi dengan DPR RI kaitannya dukungan penganggaran dari Pemerintah Pusat maupun Kementerian terkait. Tidak hanya itu, akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna pengelolaan Kali Kening menemukan titik cerah.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI, Ratna Juwita Sari menjelaskan pihaknya akan menindak lanjuti laporan dari Pemkab Tuban menyoal pengelolaan Kali Kening belum masuk dalam Perpres No. 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis Dan Lintas Selatan.
Sedangkan kondisi Kali Kening perlu mendapat perhatian khusus dan penanganannya perlu mendapat prioritas mengingat mencakup banyak aspek.
Ratna Juwita akan berkoordinasi dengan Pemkab Tuban untuk mendorong stakeholder terkait agar pengelolaan Kali Kening tetap di prioritaskan, meski tidak masuk dalam Perpres. Sehingga revitalisasi Kali Kening dan pembangunan waduk dapat berjalan.
Politisi dari Fraksi PKB ini akan mendorong upaya penguatan dan penyediaan anggaran untuk pengelolaan kali kening.“ Diajukan anggaran 140 miliar, dan akan di sesuaikan dengan kemampuan anggaran Pemerintah,” terangnya.
Harapannya dapat meningkatkan upaya mitigasi bencana, serta membawa dampak sosial maupun ekonomi masyarakat di sekitar Kali Kening.
Reporter : Agus
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar