Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Senin, 10 Juni 2024

Kepala Desa Marlase Diminta Undur Diri Kerjanya Hanya Mabuk-Mabukan

Kepulauan Aru, SNN.com - Salah satu Tokoh Masyarakat Desa Marlase, Kecamatan Aru Utara, yang enggan menyebutkan Namanya, meminta agar kepala Desa Marlase, Bapak F. Wamir dengan sadar harus mengundurkan diri dari jabatannya, karena dinilai tidak mampu lagi mengelola Pemerintahan, tetapi juga karena perilakunya hanya mabuk mabukan. 

“Pertama, saya minta agar Kepala Desa Marlase harus dengan penuh kesadaran mengundurkan diri, karena dinilai sudah tidak mampu mengelola Pemerintahan dan tidak layak sebagai seorang pemimpin yang memberi teladan yang baik kepada Masyarakat. Ke-dua, dia harus mengundurkan diri, karena Marlase sebagai kota kecamatan yang mesti menjadi pilot projek atau panutanbagi desa-desa lain. Ke-tiga, dari perilakunya yang mabuk-mabukan seperti begini, diduga pasti bahwa telah terjadi penyalahgunaan kewenangan terkait dengan pengelolaan keuangan Desa, dan itu sudah pasti. Dengan demikian maka haruslah dengan penuh kesadaran, kepala desa Marlase, bapak F. Wamir, mengundurkan diri dari jabatannya, " Tegas Sumber.

Sumber menjelaskan, bahwa kepala Desa F. Wamir selama memimpin, tidak pernah melakukan rapat dan pertemuan dengan Masyarakat, aparat  Desa maupun Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk membahas persoalan pelayanan di Desa. Selain itu disebutkan sumber bahwa perilaku kepala  Desa  F. Wamir dalam melakukan aktifitasnya di Desa selalu di awali dengan minum minuman keras dan mabuk. 

“Kepala Desa yang mabuk-mabukan seperti begini, maka pelayanan sosial ekonomi di Marlase tidak akan bertumbuh, karena kepala desa sebagai orang nomor satu di Desa Marlase tidak punya kemampuan mengelola pemerintahan dan kerjanya hanya mabuk-mabukan”. Jelasnya. 

Sebenarnya, lanjut sumber, kepala Desa harus punya kemampuan untuk mengakomodasi kepentingan Masyarakat dengan melibatkan semua unsure dalam hal ini Kepolisian, kesehatan maupun pendidikan maka Desa Marlase sebagai pusat Kecamatan, bisa menjadi pola panutan bagi Desa-Desa yang lain.  

Jadi sebenarnya potensi untuk merangkul kekuatan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan Desa dalam membangun Desa itu sangat lengkap. 

Di Marlase itu ada pendidikan SD, SMP, dan SMA, ada pegawai kecamatan, ada Puskesmas, ada rumah Sakit Pratama, ada Kepolisian, dan ada Babinsa. Semua unsure ini kalau diminta dukungan dalam perencanaan kerja sama, maka mereka sudah pasti mendukung untuk kemajuan desa Marlase. 

Tetapi ini Kepala Desa tidak pernah membangun kerja sama, dan di duga telah terjadi penyalahgunaan keuangan Desa Marlase. Ungkapnya. Kepala Kantor Wilayah Kecamatan Aru Utara, Marlase, Ikhsan Difinubun yang bertanggungjawab dalam pembinaan Kepala Desa di wilyah kecamatan Aru Utara, saat dihubungi, tidak berada di tempat. (Moses)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"