Lamongan, SNN.com – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lamongan menggelar acara keagamaan bersama dengan yayasan Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Lamongan.
Acara ini bertempat di Masjid Al Muttaqin Lapas Lamongan, dihadiri oleh Kepala Lapas (Kalapas) Lamongan,pejabat struktural,petugas lapas, Gus Kosyi'in koco woro brenggolo bersama pengurus, santri dan santriwati serta diikuti seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an,dilanjutkan dengan sambutan dari Kalapas Lamongan, Heri Sulistyo, yang membahas teladan hidup Nabi Muhammad SAW serta pentingnya nilai-nilai akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari."Iman adalah tiang agama, dan pada peringatan Maulid Nabi kali ini, kita berusaha meniru perilaku mulia Nabi Muhammad SAW. Harapan saya, kita semua dapat mengikuti keteladanan beliau, baik dalam kehidupan sehari-hari antar sesama umat, maupun dalam hubungan kita dengan Allah SWT." Ujar Heri.
Kegiatan dilanjutkan dengan acara ceramah keagamaan yang diisi oleh Gus Kosyi'in koco woro brenggolo, Gus Kosyi'in dalam ceramahnya mengajak semua untuk mensyukuri nikmat Allah dan meneladani Nabi Muhammad SAW."Di momentum Maulid Nabi ini, mari kita syukuri segala nikmat yang Allah berikan, termasuk nikmat sehatnya anggota badan. Dengan meneladani Nabi Muhammad SAW, kita diajarkan untuk menjaga kesehatan dan memanfaatkannya untuk kebaikan, ibadah, dan berbuat amal shalih bagi sesama,". Ujar Gus Kosyi'in.
Warga binaan tampak antusias mengikuti acara ini. Selain mendengarkan ceramah, mereka juga turut serta dalam pembacaan sholawat dan doa bersama, Para WBP menyampaikan rasa terima kasih kepada kalapas yang sudah mengadakan kegiatan Maulid Nabi ini, mereka merasa bersyukur walaupun berada didalam Lapas mereka masih bisa memperingati Maulid Nabi bersama.
Peringatan Maulid Nabi di Lapas Lamongan diharapkan dapat menjadi sarana pembinaan spiritual yang efektif, membantu para warga binaan untuk menjalani proses pemulihan diri secara lebih bermakna dan religius. (Zainal A)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar