![]() |
Achmad Wafa Isvianto |
Posisi-posisi penting operasional BUMDesa banyak ditempati orang-orang tertentu yang sama sekali tidak punya kemampuan mengembangkan usaha. Akibatnya, BUMDesa langsung loyo setelah beroperasi. Padahal sesungguhnya anak muda desa-lah yang memiliki kemampuan mengembangkan usaha BUMDesa.
Pemahaman mengenai BUMDesa sendiri juga masih berkutat pada wilayah desanya saja. Sehingga BUMDesa terjebak pada skala usaha yang besarannya sesuai daya beli warga desa. Situasi seperti ini-lah yang membuat BUMDesa kesulitan meningkatkan pendapatannya.
Padahal sesungguhnya BUMDesa memiliki kekuatan besar untuk menciptakan lompatan ekonomi bagi kesejahteraan desa jika dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak muda desa.
Di kalangan anak muda, kesenjangan kekuasaan yang cenderung dikuasai golongan masyarakat usia sepuh itu membuat mereka semakin jauh pada urusan desa. Anak muda lebih tertarik pergi ke kota mencari pekerjaan. Tawaran BUMDesa sama sekali tidak menarik bagi sebagian besar mereka.
Saat ini hidup di desa tidaklah seterpencil dahulu kala. Hidup di desa kini juga sama dengan kota karena semua orang bisa mengakses internet dari manapun. Sebaliknya, kemampuan menggunakan teknologi internet seperti ini hanya dikuasai anak muda.
Nah, sudah saatnya anak muda sekarang memilih desanya sebagai alternatif membangun masa depan. Soalnya, sekarang ini ada banyak aktivitas kerja yang bisa dilakukan semua orang dari desa.
JIka saja sekelompok anak muda berani memilih untuk tinggal dan berkarya di desa dengan menggunakan internet sebagai media pengembangan jiwa wirausaha mereka. Termasuk mengelola BUMDesa-nya. Maka, bukan tidak mungkin, perubahan bakal terjadi bukan hanya pada kehidupan ekonomi mereka saja melainkan juga bakal mempengaruhi peri kehidupan seluruh warga desanya. Seperti kata filosof hebat,” Beri aku sepuluh pemuda, maka akan aku rubah dunia”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar