Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Selasa, 07 Juli 2020

Suraji, Santri Dari Desa Raih PhD di Malaysia. " Hidup Adalah Keyakinan dan Perjuangan."

Yogyakarta, SNN.com - Untuk meraih sebuah cita-cita setiap orang harus memiliki keyakinan yang tinggi dan perjuangan yang keras.Itulah prinsip seorang Suraji Munawir  kelahiran 9 Oktober 1976 dari desa Curug Tegowanu, Grobogan, Jawa Tengah (Jateng). Dia seorang santri yang tidak pernah kenal lelah dalam menimb ilmu. Hingga tercapailah gelar tertinggi akademik "PhD"(Doktor Of Philosophy) dari Universiti Utara Malaysia(UUM) 6 juni 2020 merupakan hari yang sangat bersejarah baginya, sebab gelar Doktor yang dia impikan benar-benar jadi kenyataan pada usianya yang baru 43 tahun.

Dalam sidang promosi terbuka yang dilakukan secara virtual dan dihadapan para tim penguji diantaranya Prof. Dato' Nasrudin Muhammed PhD, Prof. Mazlan Ismail PhD, Prof. Muhamad Alo Embi PhD, Prof. Zaheruddin Othman PhD dan Dr Nor Sauylah Suhaimi, Suraji sukses mempertahankan disertasinya yang dia beri judul "REGIONAL EXPANSION BUREAU RACY ARRANGEMENT IN INDONESIA" dengan nilai MEMUASKAN.

Dari hari Senin 6 juli 2020 inilah akhirnya saya berhasil meraih gelar PhD yang begitu saya perjuangkan.Semua ini merupakan anugerah dan berkah Allah SWT yang cukup membanggakan.

Saat  di hubungi melalui Watshap 7 juli 2020 siang Suraji Munawir menulis, "Hidup adalah keyakinan dan perjuangan. Masa muda adalah kesempatan untuk merencanakan lebih baik. Jika ada kesempatan kita harus ambil peluang itu",  pesanya pada para generasi muda.Pria dari kampung nun jauh dari riuk kota dari pasangan Haji Munawir(alm) dengan Ibu Hj.Munawaroh, dia mengaku sudah menikah pada usia 25 tahun.

Suraji menceritakan  semenjak kecil dia sudah gemar belajar agama, sampai akhirnya tamat belajar di MTs Futuhiyah 1, pada tahun 1986 melanjutkan ke Pesantren Darussalam modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.   Karena Suraji masih  ingin menempuh pendidikan formal dan pesantren yang berbasis Al-qur'an dan  hijrah ke Kota Pelajar Yogjakarta tahun 1992 masuk Pesantren Sunan Pandanaran Sleman, Yogyakarta, "paparnya.

Pemuda satu ini memang tergolong cerdas sebab selama nyantri 9 tahun sekaligus mendapatkan ijazah formal yang bisa digunakan untuk study kejenjang yang lebih tinggi.

Suraji sangat fasih dalam membaca Al qur'an, bisa membaca dan mengkaji kitab-kitab kuning, bisa berbahasa Arab dan bahasa Inggris yang diyaqini dapat mengantarkanya menjadi sukses, keyakinanya ini menjadi kenyataan. Hingga akhir studynya di UGM meraih gelar sarjana S-2 jurusan Magister Administrasi publik lulus tahun 2006. Sejak itulah pintu karier Suraji sudah terlihat mata.

Tidak sedikit pekerjaan dan jabatan yang dia sandang, baik di dunia pendidikan, penelitian, dunia usaha maupun sektor lain yang strategis. Sampai akhirnya diapun masih punya keinginan untuk melanjutkan study lagi kenegara tetangga yaitu Malaysia guna meraih gelar PhD.

Selama kuliah di Universiti Utara Malaysia (UUM), diminta menjadi asisten riset sipervisior untuk melakukan penelitian bersama juga sering mengikuti konferensi internasional dibeberapa negara seperti Rusia, Malaysia, Filiphin dan Thailand serta beberapa daerah di Indonesia.Pada puncak studynya dalam meraih gelar PhD.

 Suraji Munawir yang sudah naik Haji ini menyampaikan disertasinya dihadapan tim penguji pada hari senin 6 juli 2020 dengan hasil "MEMUASKAN".

 Isi dari riset H.Suraji Munawir secara singkat disampaikan bahwa di Indonesia ada persoalan besar di daerah-daerah baru yang diberikan mandat untuk kebijakan pemekaran wilayah.

Persoalanya adalah setelah pemekaran berjalan maka yang terjadi birokrasi tidak bekerja dengan baik. Juga terjadi konflik dalam penentuan jabatan serta kelembagaan. Selain itu keterbatasan anggaran hingga terdapat dengan pemekaran justru masuk daerah zona miskin. Beliau menunjukan data terbaru dari Kementrian Dalam Negri mengenai perkembangan pemekaran daerah hasil pemekaran dan jumlah pada tahun 2009 -2014 jumlah profinsi 34, Kabupaten 416 dan 98 Kota, sehingga jumlah total terdapat 548 Daerah. Sedangkan pada tahun 2014- 2020 jumlah permohonan baru yaitu 10 Provinsi, 290 Kabupaten dan 15 Kota.Jumlah total 315 daerah yang mengajukan permohonan pemekaran, hingga sekarang ini masih dalam tahap kajian di DPR RI.

Reporter : Wajiyo
Editor      : Mas Pay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"