Pangkalan Bun, SNN.com – Kapolres Kotawaringin Barat (Kobar), AKBP Theodorus Priyo Santosa, S.I.K., menghadiri acara adat yang digelar di Balai Sembaga Mas, Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, pada Jumat siang (3/10/2023).
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-66 Kabupaten Kotawaringin Barat, yang diselenggarakan dengan khidmat dan penuh makna budaya.
Kegiatan diawali dengan kirab jalan kaki dari rumah jabatan Bupati menuju lokasi acara, Balai Sembaga Mas, yang diikuti oleh rombongan pejabat dan tokoh masyarakat. Kehadiran Gubernur Kalimantan TengahbH.Agustiar Sabran unsur Forkopimda, para Kepala Perangkat Daerah, Ketua DPRD Kobar Mulyadin S.H serta tokoh penting Kesultanan Kotawaringin, yaitu Mentri Dalam kesultanan Kutaringin Pangeran Arsyadinsyah berserta kerabat turut menambah semarak dan kehormatan dalam prosesi adat tersebut.
Simbol Kebersamaan dan Pelestarian Sejarah
Dalam sambutannya, Bupati Kotawaringin Barat Hj. Nurhidayah menekankan bahwa acara adat ini merupakan simbol kebersamaan dan pelestarian nilai-nilai budaya, sekaligus momentum memperkuat sinergi antara pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat luas.
"Semoga peringatan hari jadi ke-66 ini menjadi momentum untuk menciptakan Kotawaringin Barat yang lebih baik dan berdaya saing,” ujar Bupati.
Ia juga menekankan pentingnya tidak melupakan sejarah panjang Kabupaten Kotawaringin Barat, khususnya keberadaan Kesultanan Kotawaringin dan Istana Kuning yang telah berdiri jauh sebelum lahirnya pemerintahan daerah saat ini.
"Kabupaten Kotawaringin Barat baru berulang tahun ke-66, sedangkan Istana Kuning sudah ada berabad-abad. Ini bukti bahwa kekayaan budaya dan tradisi adat masih sangat dihargai dan dirayakan,” imbuhnya.
Acara ini juga menjadi panggung persatuan lintas sektor, termasuk aparat penegak hukum seperti Polres Kobar, yang menunjukkan dukungan terhadap kegiatan berbasis budaya dan sejarah.
"Kita harus bersama-sama dalam membangun keterpaduan untuk kemakmuran masyarakat Kotawaringin Barat,” tegasnya.
Acara adat ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap leluhur dan sejarah daerah, tetapi juga memperlihatkan komitmen kolektif semua pihak untuk menjaga identitas lokal sambil membangun daerah ke arah yang lebih maju dan berdaya saing tinggi.(Amat.J)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar