Kepulauan Aru, SNN.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku mulai meluncurkan (Lonching) penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada para kepala keluarga miskin dampak Covid-19, Rabu (8/7/2020).
Loinching penyaluran BST sekaligus pembagian sembako difokuskan di depan kantor Dinsos Aru dan dibuka secara resmi oleh Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga sesuai protokol kesehatan.
Pantauan Sorot Nuswantoro News.com, acara dimulainya peluncuran penyaluran BST dari Kementrian Sosial RI itu dihadiri oleh para pejabat utama TNI/Polri, para camat, lurah, RT/RW, para tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat.
Kepala Dinas Sosial Moh Lukman Nomay dalam penyampain laporan kepada Bupati Johan Gonga mengatakan, pada tahun 2013 jumlah keluarga miskin sesuai data yang dibuat oleh TIM Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) berjumlah 7.535 kepala keluarga.
"Dari 7535 kepala keluarga itu, terdapat 2.688 kepala keluarga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) atau 35,67%. Ditahun 2020, jumlahnya naik menjadi 6.886 ples penerima PNP atau DTKS itu 1423. Jadi dari 6886 juga ada yang namanya istilah irisan. Ada 5.333 peserta PKH mendapatkan BPNP Yang mana pada tahun 2020 total bantuan sosial dari PKH dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi 10208 kepala keluarga atau 81,20%, ungkap Nomay.
Dijelaskan pula bahwa, dari yang menerima bantuan dengan jumlah keluarga miskin itu sebanyak 81,20 % maka apabila ditarik garis lurusnya, tahun 2020, 81,20% awal 2013, 35.67% kita kurangi maka ada nilai 45,53% terjadi peningkatan.
Loinching penyaluran BST sekaligus pembagian sembako difokuskan di depan kantor Dinsos Aru dan dibuka secara resmi oleh Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga sesuai protokol kesehatan.
Pantauan Sorot Nuswantoro News.com, acara dimulainya peluncuran penyaluran BST dari Kementrian Sosial RI itu dihadiri oleh para pejabat utama TNI/Polri, para camat, lurah, RT/RW, para tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat.
Kepala Dinas Sosial Moh Lukman Nomay dalam penyampain laporan kepada Bupati Johan Gonga mengatakan, pada tahun 2013 jumlah keluarga miskin sesuai data yang dibuat oleh TIM Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) berjumlah 7.535 kepala keluarga.
"Dari 7535 kepala keluarga itu, terdapat 2.688 kepala keluarga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) atau 35,67%. Ditahun 2020, jumlahnya naik menjadi 6.886 ples penerima PNP atau DTKS itu 1423. Jadi dari 6886 juga ada yang namanya istilah irisan. Ada 5.333 peserta PKH mendapatkan BPNP Yang mana pada tahun 2020 total bantuan sosial dari PKH dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi 10208 kepala keluarga atau 81,20%, ungkap Nomay.
Dijelaskan pula bahwa, dari yang menerima bantuan dengan jumlah keluarga miskin itu sebanyak 81,20 % maka apabila ditarik garis lurusnya, tahun 2020, 81,20% awal 2013, 35.67% kita kurangi maka ada nilai 45,53% terjadi peningkatan.
"Kita coba membuat rata-rata dalam perjalanan 7 tahun itu setiap tahun rata-rata terjadi peningkatan bantuan sosial 6, 50%. ini sangat tinggi.
Lanjut kata dia, kaitannya dengan dampak penanganan covid -19, Dinsos Aru punya data PKH dan PPNP 8289 kepala keluarga. Sementara data pemda penerima penerima BLT di desa 7589 ples tahap pertama penyaluran sembako ini 2559 kepala keluarga. Kita totalkan maka 21.798 kepala keluarga yang mendapatkan bantuan. Disisi Iain jumlah kepala keluarga di Aru secara keseluruhan sesuai dengan data Capil 27.531 kepala keluarga. Secara keseluruhan terdapat 79,69 persen penduduk Kabupaten Kepulauan Aru mendapatkan bantuan sosial.
"Nah jumlah KK 27.531 menurut capil yang jadi interfensi termasuk dengan bantuan-bantuan sosial Iainnya itu 21.798 maka selisihnya ada 5.553 KK saja yang tidak mendapatkan bantuan sosial.
5.553 KK ini merupakan TNI/Polri, PNS pengusaha dan lain-Iain yang dianggap mampu," ungkap Nomay.
Ditambahkan pula bahwa, penyaluran BST kepada 3.361 KK terdampak Covid - 19 disalurkan melalui BNI, BRI dan Kantor Pos. Jadi di BNI 29 KK, BRI 179 KK dan Kantor Pos 3.153 KK.
"Bukan hanya itu, kita masih memberikan peluang kepada masyarakat yang sewajarnya harus mendapat bantuan. Oleh sebab itu bagi masyarakat yang benar- benar tidak pernah tersentuh bantuan sosial saya harapkan agar segera memasukan kartu keluarga untuk kami tindak Ianjuti," ujar Nomay.
Sementara Bupati Johan Gonga dalam sambutannya sambutanya sebelum melaunching penyaluran BST itu meminta kepada KK penerima agar memanfaatkan dana BST itu dengan baik.
Kata Gonga, bantuan ini bukan faktor utama dalam memenuhi kebutuhan hidup namun hanya sebagai penyokong atau membantu meringankan beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari selama masa pandemi covid-19.
"Jadi bagi yang sudah mendapatkan PKH atau Sembako maka tidak dapat lagi BST. Sehingga tidak ada pendobelan guna menjaga keadilan,"Kata Bupati.
Diharapkan pula kepada seluruh masyarakat Aru untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Virus Corona kendati Kabupaten masih dalam zona hijau.
Reporter : Nus Yerusa
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar