Lamongan, SNN.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lamongan di bawah naungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan menerima kiriman satu unit mesin X-Ray dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) pada Kamis (9/10). Bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan sistem keamanan serta memperkuat pengawasan terhadap barang bawaan pengunjung dan paket kiriman di lingkungan pemasyarakatan.
Kepala Lapas Lamongan, Heri Sulistyo, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian serta dukungan yang diberikan oleh Dirjenpas. Ia menegaskan bahwa pengadaan mesin X-Ray ini merupakan langkah penting dalam memperkuat aspek pengamanan, khususnya dalam mencegah masuknya barang-barang terlarang ke dalam area Lapas. “Dengan adanya mesin X-Ray ini, proses pemeriksaan akan lebih cepat, akurat, dan tentunya meningkatkan standar keamanan di Lapas Lamongan,” ujar Heri.
Mesin X-Ray yang diterima akan ditempatkan di area layanan kunjungan untuk memeriksa barang bawaan keluarga maupun pengunjung yang datang. Penggunaan teknologi ini diharapkan mampu meminimalisir potensi penyelundupan benda terlarang seperti narkotika, senjata tajam, dan alat komunikasi ilegal yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.
Selain itu, petugas pengamanan Lapas Lamongan juga akan mendapatkan pelatihan teknis penggunaan mesin X-Ray agar dapat mengoperasikannya dengan tepat dan profesional. Pelatihan tersebut akan difasilitasi oleh tim teknis Dirjenpas guna memastikan bahwa setiap petugas memahami prosedur dan standar operasional penggunaan alat.
Kalapas Lamongan menegaskan bahwa hadirnya mesin X-Ray ini juga menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam menghadirkan Lapas yang modern, aman, dan berbasis teknologi. Ia berharap, dengan dukungan fasilitas yang semakin baik, seluruh jajaran dapat semakin optimal dalam menjaga keamanan serta memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
Lebih lanjut, Heri Sulistyo menambahkan bahwa peningkatan sistem keamanan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga menyangkut komitmen dan integritas petugas dalam menjalankan tugasnya. “Teknologi hanyalah alat bantu. Yang paling utama adalah semangat dan tanggung jawab kita untuk menjaga keamanan serta nama baik institusi,” pungkasnya. (Zainal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar