Tegal Kota, SNN. com - Ada kejadian yang berbeda pada Acara Khaul ke dua (2) tahun Alm. Ibu Chodillah binti Naam. Ibunda mertua dari Topan atau Ibunda istrinya yang bernama Lisa, Warga Jalan Cerme, gang Marpangat Mangkukusuman Kota Tegal.
Bila kebanyakan orang menyelenggarakan Khaul akan mengundang Kyai atau Dai atau Ustadz dan Ustadzah.
Sebab kegiatan Khaul diselenggarakan khusus ditujukan untuk memperingati Hari Meninggalnya seseorang, baik itu Tokoh Agama atau Ulama atau siapapun yang secara prinsipnya mampu mengadakan kegiatan tersebut disetiap tahunnya.
Namun kejadian berbeda (unik) terjadi pada hari Selasa Malam tanggal 15 Maret 2025 dalam acara Khaul tersebut diatas, dimana justru Sohibul Hajat justru menghadirkan Dalang Kondang Ki Anton Surono dengan Pagelaran Wayang Golek yang eksentrik, sebab semua hal dalam pagelaran hanya dilakukan sendiri oleh Ki Anton. Baik sebagai Dalang, nayogo sampai pengiring musik dan hal lainnya dilakukan sendirian.
Hadir dalam acara tersebut beberapa Tokoh Budayawan Kota Tegal seperti Pak Atmo Tan Sidik (Penulis dan Sejarawan), Ibu Piek Ardiyanto Supriyadi (Penulis dan Sastrawati) yang telah berusia 88 th, Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal Suryali Andi Kustomo dan tokoh masyarakat lainnya.
Kegiatan khaul tahun ini bertepatan dengan bulan suci ramadhan, acara dimulai dengan sholat tarawih, disambung do'a bersama dipandu oleh ustadz muda gang Marpangat dan tahlil, serta ditutup dengan pagelaran Wayang Golek persembahan dalang Kondang Ki Anton Surono.
Dalam sambutannya, Slamet Topan sebagai Sohibul Hajat mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir hingga terlaksananya acara doa dan khaul ke dua tahun Almarhumah Ibu Hj. Chodilah binti H Na'am.
Dalam sambutannya Atmo Tan Sidik Tokoh Budayawan yang kebetulan menginisiasi kedatangan Ki Anton Surono, menuturkan tentang konsep acara Khaul tahun ini lebih menekankan kepada "pendekatan budaya".
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa disamping rumah ini merupakan situs sejarah peristiwa daerah tentang letkol Yusuf Pusponegoro yang ada di buku Tegal berjuang.
Menurutnya, Acara Khaul ke dua sekalian memperingati Nuzulul Quran. "Doa untuk orang yang telah meninggal itu sampai, dimana ketika nab Muhammad SAW isra miraj bertemu dengan orang orang terdahulu, Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki." tambahnya
Di penghujung acara haul Tahun ke dua Hj. Chodilah binti H Na'am, Ki Anton Surono, Dalang Kondang yang telah malang melintang lebih dari 15 negara tampil sangat menghibur meskipun hanya "Pagelaran Tunggal".
Sebagai informasi, Ki Anton Surono merupakan satu satunya Dalang asal Tegal yang pentas menggunakan bahasa inggris ketika menjadi duta Kementrian Pendidikan untuk tampil di 15 Negara. (Irawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar