Probolinggo, SNN.com - Jembatan penghubung Desa Sebaung-Sumberkerang, Kecamatan Gending, Probolinggo akhirnya diresmikan pada Rabu (18/12/2024). Infrastruktur sepanjang 38 meter dengan lebar 4 meter ini menjadi penghubung penting antara dua desa tersebut.
Proyek ini merupakan bagian dari program strategis pemerintah daerah untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat.
Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, menyebutkan bahwa pembangunan jembatan ini merupakan prioritas karena kondisi jembatan lama yang sudah tidak layak dan membahayakan pengguna jalan.
“Jembatan ini kebutuhan mendesak, tidak hanya untuk Desa Sebaung dan Sumberkerang, tetapi juga masyarakat di desa sekitar yang sering menggunakan jalur ini,” ungkap Ugas.
Menurut Ugas, proyek ini diawali dengan survei kebutuhan masyarakat dan mendapat dukungan aspirasi dari tokoh masyarakat setempat. Untuk memastikan akuntabilitas, pembangunan jembatan ini dilaporkan secara transparan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kami laporkan semua proses kepada KPK, mulai dari tahap awal hingga penyelesaian, untuk menjamin tidak ada penyimpangan dalam proyek ini,” ujar Ugas.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga jembatan yang telah dibangun agar tetap awet dan berfungsi optimal.
Teknologi Modern, Anggaran Besar
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo, Hengky Cahyo Saputra, menjelaskan bahwa pembangunan jembatan ini menggunakan teknologi balok pratekan yang lebih tahan lama dibanding beton konvensional.
“Anggaran pembangunan jembatan ini mencapai Rp3,6 miliar, dan merupakan bagian dari program strategis daerah. Seluruh proses diawasi oleh Kejaksaan Negeri dan KPK untuk memastikan prosedur berjalan sesuai aturan,” jelas Hengky.
Hengky menambahkan, sebagian besar jembatan di Kabupaten Probolinggo adalah peninggalan kolonial Belanda yang kini memerlukan revitalisasi.
Tahun depan, pemerintah daerah akan memprioritaskan pembangunan Jembatan Curah Bubur di Kecamatan Tegalsiwalan yang kondisinya juga kritis.
Hengky berharap kehadiran jembatan baru ini dapat memperlancar aktivitas warga, baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan.
“Jembatan ini menjadi jalur alternatif utama. Warga dari Banyuanyar ke Gending kini bisa lebih cepat dan aman dibanding sebelumnya,” katanya.
Heri Kurniawan, warga Desa Sebaung, menyampaikan apresiasinya atas pembangunan jembatan ini. Ia mengingat kondisi jembatan lama yang membahayakan pengguna jalan, terutama saat musim hujan.
“Dulu bolong-bolong, sering sekali ada yang jatuh. Pernah juga ada orang pedagang ayam jatuh, keranjangnya rusak di tengah jembatan ayamnya kabur semua,” kenangnya.
Kini warga merasa lebih nyaman beraktivitas. “Ke pasar, sekolah, masjid, bahkan membawa hasil panen jadi lebih lancar. Kami sangat bersyukur,” tambah Heri.
Dengan peresmian ini, pemerintah Kabupaten Probolinggo berharap jembatan penghubung Sebaung-Sumberkerang dapat memberikan manfaat maksimal dan menjadi langkah awal pembangunan infrastruktur yang lebih baik di wilayah tersebut.(Fbl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar