Oknum Guru Di Lamongan Lakukan Aksi Brutal

LAMONGAN, Sorotnuswantoronews - Dunia pendidikan Lamongan kembali tercoreng oleh prilaku oknum guru yang tidak simpatik cenderung brutal dan anarkis. Sebagai pendidik, seharus mampu memberi suri tauladan yg baik kepada anak anak didiknya.

Tapi apa yang di pertontonkan oleh salah satu guru olah raga SMP negeri 1 kedungpring lamongan AN dan adiknya HK sangatlah memalukan.

Di hadapan puluhan anak didiknya dia menendang dan menyudut rokok ke muka B-H guru SMPN 1 babat. Tidak hanya itu, salah satu murid SMPN 1 babat yg di ketahui bernama S-F di piting dan di pukul kepalanya oleh HK.

Peristiwa ini terjadi saat Turnamen Sepak Bola antar pelajar, Gala Siswa Indonesia (GSI) yang diperlombakan untuk siswa SMP se Kabupaten Lamongan. Pertandingan digelar di lapangan bola Made, Kecamatan Lamongan, (29/07).

Dalam turnamen tersebut, sempat terjadi kericuhan saat akhir pertandingan sepak bola yang mempertemukan tim kesebelasan dari salah satu SMP Negeri dari kecamatan Kedungpring melawan tim kesebelasan SMP Negeri dari kecamatan Babat.

Keributan dipicu lantaran aksi protes dari kubu SMP Negeri Kedungpring kepada panitia pertandingan karena disinyalir adanya beberapa pemain dari tim SMP Negeri Babat yang melebihi batas usia yang ditentukan panitia.

Dan protes tersebut sudah di tindak lanjuti oleh panitia dengann melarang pemain yang di protes untuk tidak di mainkan. Sehingga pertandingan berlangsung dan kedua kesebelasan pun mulai tampil dengan saling menyerang.

Suhu panas mulai memuncak ketika wasit meniupkan peluit panjang tanda akhir pertandingan dan memenangkan tim kesebelasan SMP Negeri Babat dengan skor telak 4 - 1.

Usai pertandingan, guru dan oficial SMP kedungpring menyerang guru dan murid SMP 1 babat, Sehingga  mengakibatkan seorang guru dari SMP Negeri Babat, B-H, mengalami luka pada bagian wajahnya yang diduga akibat disulut api rokok. Sementara seorang murid, SR, mengalami pusing dan nyeri pada bagian kepala diduga akibat kena tamparan.

Kepala dinas pendidkan Kabupaten Lamongan AS ketika di konfirmasi media membenarkan adanya kejadian tersebut dan pihaknya tengah menyelidiki kasus ini dengan memanggil kedua kepala sekolah yang bersangkutan untuk di mintai keterangan dan di himbau untuk segera menyelesaikan permasalan ini.

Reporter : Agus Fitrianto