Informasi yang diterima media ini, Kamis (6/6/2024) menyebutkan, lantaran tabrakan kapal ini menyebabkan bagian depan dermaga peot. Bahkan sumber melaporkan juga, sisi dermaga yang terhantam kapal besi bertonase besar itu bergeser sekitar satu meter dan mengalami keretakan serius, terlebih pada badan dan tiang penahan dermaga akibat mendapatkan hantaman keras kapal perintis itu.
Sumber yang enggan mempublikasikan namanya ini meminta pihak Unit Pelayanan Pelabuhan(UPP) MBD menyikapi peristiwa ini. Bila perlu, kata sumber, oknum nahkoda bersangkutan diberikan sanksi dan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku supaya ada efek jerah,
"Termasuk pihak perusahaan pelayaran pengelola moda transportasi laut perintis itu – supaya mereka bisa bertanggungjawab serta membayar ganti-rugi kerusakan infrastruktur publik yang dibangun dengan uang negara tersebut," tandasnya.
Sumber menduga nahkoda kapal ini tak berkonsentrasi ketika kapal hendak merapat ke dermaga, disebabkan sudah ‘puyeng’ dirasuki miras tradisional itu.
Sementara itu, pihak Dermaga Kroing dan pihak otoritas setempat belum berhasil dikonfirmasi terkait peristiwa dimaksud.
Diketahui, KM. Dandelion merupakan kapal pengganti KM.Sabuk Nusantara 60 .R-82Voy-VI. Kapal ini melayari rute perintis Pulau Moa, Luang,Tepa, kroing, Marsela Pulau Dawelor dan Saumlaki pulang – pergi (PP)
Pewarta : Nus Yerusa/Vin-Ebeth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar