Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Senin, 05 Mei 2025

DKUPP dan BPOM Surabaya Berikan Bimtek Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas

Probolinggo, SNN.com - Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo berkolaborasi dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya menggelar bimbingan teknis (bimtek) dan penyuluhan komunitas pasar dalam rangka program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK), Senin (5/5/2025). 

Kegiatan yang berlangsung di Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan ini menjadi bagian penting dari upaya menjadikan pasar tradisional sebagai tempat yang higienis dan layak bagi konsumen.

Sebanyak 30 peserta hadir dalam kegiatan ini yang terdiri dari petugas Pasar Semampir, Koordinator Pasar Buah Semampir, Koordinator Pasar Kebonagung, Koordinator Pasar pajarakan, pedagang pasar semampir dan DKUPP Kabupaten Probolinggo. Kehadiran mereka menunjukkan semangat dan kepedulian tinggi terhadap peningkatan kualitas dan keamanan pangan yang diperjualbelikan di pasar tradisional.

Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Taufik Alami menyampaikan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari audiensi antara Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris dengan BPOM Surabaya. Pasar Semampir dipilih sebagai lokasi prioritas karena merupakan pasar induk di wilayah Kota Kraksaan.

“Tujuan utama dari program ini adalah menciptakan lingkungan pasar yang aman pangan. Artinya, pangan yang dijual di pasar benar-benar layak konsumsi, terhindar dari zat berbahaya dan memenuhi standar kebersihan,” ujarnya.

Taufik menambahkan, keamanan pangan bukan hanya soal mencegah keracunan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional. “Dengan produk yang aman dan higienis, masyarakat akan merasa lebih nyaman berbelanja dan pada akhirnya hal ini dapat mendongkrak kesejahteraan pedagang serta produsen lokal,” jelasnya.

Menurut Taufik, program pasar aman pangan yang dikembangkan ini berbasis komunitas dengan melibatkan langsung paguyuban pedagang dan pengelola pasar. Langkah ini dinilai efektif karena menyentuh langsung akar permasalahan di lapangan dan melibatkan mereka yang paling terdampak dan bertanggung jawab terhadap praktik jual beli.

“Ini bagian dari mendukung program SAE Ekonomi yang dicanangkan pemerintah daerah. Harapan kami, keberhasilan program ini di Pasar Semampir bisa direplikasi ke pasar lain di Kabupaten Probolinggo,” tambahnya.

Taufik menerangkan ada lima elemen utama yang harus dipenuhi untuk mewujudkan pasar aman pangan. Kelima elemen tersebut adalah kebersihan pasar meliputi area pedagang, fasilitas umum hingga lingkungan sekitar pasar. Tata letak yang baik harus mendukung pengaturan letak pedagang yang rapi dapat menghindari potensi kontaminasi dan mempermudah akses konsumen.

Selanjutnya, penanganan pangan mulai dari penyimpanan, pengolahan hingga penyajian produk harus memperhatikan standar keamanan dan higienitas. Penyuluhan dan sosialisasi penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pedagang dan praktik yang aman. Serta pengawasan rutin oleh petugas termasuk pengujian sampel pangan penting untuk memastikan keamanan pangan yang dijual di pasar.

“Penerapan elemen-elemen ini akan menciptakan pasar yang tidak hanya aman, tetapi juga menjadi tempat edukatif bagi masyarakat mengenai pangan yang sehat dan berkualitas,” terangnya.

Lebih lanjut Taufik menerangkan program ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga bertujuan membangun ulang kepercayaan publik terhadap pasar tradisional yang selama ini kerap dianggap kurang higienis. “Dengan pengawasan dan bimbingan langsung dari BPOM, pedagang akan memiliki pemahaman lebih baik tentang pentingnya keamanan pangan,” tambahnya.

Taufik berharap, keberhasilan program ini tidak berhenti di Pasar Semampir saja. Dalam waktu dekat, model serupa akan mulai diterapkan di pasar-pasar daerah di Kabupaten Probolinggo.

“Kami ingin ini menjadi gerakan masif. Ketika seluruh pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo sudah menerapkan prinsip pasar aman pangan, maka kita bisa benar-benar mengatakan bahwa pasar tradisional kita telah bertransformasi,” pungkasnya. (Fabil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"