Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah percepatan proses perizinan investasi, yang kini dijamin bisa diselesaikan hanya dalam waktu satu minggu.
Basuki menyampaikan bahwa upaya ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi serta komitmen serius dalam menciptakan iklim investasi yang ramah, kompetitif, dan transparan.
“Biasanya orang melihat insentif, tapi itu nomor dua. Yang paling penting itu kemudahan. Jadi begitu letter of intent (LO) datang, tidak sampai seminggu harus sudah dijawab yes or no. Kalau yes, langsung diproses. Kalau no, harus jelas apa yang kurang,” ujar Basuki Rabu (28/5/2025).
Untuk menunjang hal tersebut, OIKN telah menerapkan sistem layanan satu pintu yang terintegrasi secara digital guna meminimalkan hambatan administratif serta meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas.
“Kami juga memproses perizinan melalui platform SOS. Kendala paling umum biasanya soal laporan pertanggungjawaban perusahaan, tapi kalau dokumennya lengkap, langsung bisa kami proses dalam waktu satu minggu,” tambahnya.
Langkah ini mendapatkan sambutan positif dari pelaku usaha. Salah satunya datang dari PT Maxi Nusantara Raya, perusahaan ritel asal Balikpapan yang telah memiliki 25 gerai di Kalimantan Timur.
Direktur Utama PT Maxi Nusantara Raya, Soeny Yoewono, mengungkapkan rasa puasnya terhadap kecepatan dan kemudahan proses perizinan yang diterapkan OIKN.
“Setelah saya bertemu dengan Pak Bas, kemudahan untuk berinvestasi itu terasa sekali. Memang kami sangat dimudahkan dalam segala hal. Kita tinggal duduk manis, semua diproses di OIKN. Kami tinggal tanda tangan saja,” ungkap Soeny saat penandatanganan kerja sama dengan OIKN pekan lalu.
Hingga saat ini, OIKN telah menerima minat investasi dari 42 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari properti, energi hijau, pendidikan, transportasi, hingga teknologi.
Dengan berbagai kemudahan yang diberikan, OIKN optimistis bahwa target pembangunan tahap awal IKN akan tercapai tepat waktu, sekaligus menjadi magnet investasi jangka panjang bagi pelaku usaha nasional maupun global.
Wartawati: Sukawati. S
Editor: Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar