Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan umat Kristiani dalam menjalankan ibadah, dengan menerjunkan personel dari Satuan Samapta yang dilengkapi alat metal detektor serta unit K9.
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M. mengatakan, sterilisasi dilakukan sebelum ibadah dimulai, guna mengantisipasi potensi ancaman yang dapat mengganggu jalannya kegiatan keagamaan.
“Setelah dilakukan sterilisasi, pengamanan di bagian dalam kami serahkan kepada internal gereja, sedangkan kami tetap bersiaga di luar untuk pengamanan terbuka,” ujar AKBP Henri.
Kasat Samapta Polres Nganjuk IPTU Puryanto, S.H. menambahkan bahwa proses sterilisasi dilakukan dengan menyisir seluruh area gereja secara detail menggunakan peralatan khusus dan anjing pelacak.
“Kami pastikan seluruh area steril sebelum misa dimulai. Ini merupakan bagian dari prosedur pengamanan demi menciptakan rasa aman bagi jemaat,” ucap IPTU Puryanto.
Selain sterilisasi, Polres Nganjuk juga melaksanakan pengamanan arus lalu lintas dengan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar gereja besar guna menghindari kemacetan dan memberikan kenyamanan bagi jemaat maupun pengguna jalan lainnya.
Di lapangan, tampak personel Samapta bersama anjing pelacak menyisir area sekitar gereja, halaman, dan ruang ibadah. Petugas lalu lintas juga terlihat mengatur arus kendaraan dan menutup sementara beberapa ruas jalan yang dekat dengan gereja.
“Kami merasa lebih tenang dan nyaman saat misa, apalagi pengamanannya terlihat serius,” kata Budi, salah satu jemaat dan pengurus di Gereja Katolik Santa Paulus Nganjuk.
Polres Nganjuk menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kondusivitas wilayah dan menjamin keamanan setiap bentuk kegiatan masyarakat, termasuk kegiatan keagamaan. (Widodo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar