Probolinggo, SNN.com - Bank Jatim Cabang Kraksaan menggelar gathering bersama para Bendahara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Probolinggo di aula Rumah Makan (RM) Kebon Pring di Desa Tamansari Kecamatan Dringu, Rabu (18/6/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh 105 orang peserta ini dihadiri oleh Plt Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Hary Tjahjono, Pemimpin Bidang Kredit Bank Jatim Cabang Kraksaan Topan Cipto Adi, Pemimpin Cabang Pembantu (Capem) Bank Jatim Maron Rivo Agus dan Pemimpin Capem Bank Jatim Dringu Ardian F.
Dalam gathering yang mengusung tema “Satu Visi Membangun Sinergi” ini, Bank Jatim Cabang Kraksaan menyampaikan beragam produknya seperti produk kredit dan produk dana.
Bank Jatim Cabang Kraksaan juga menyediakan puluhan doorprize kepada seluruh peserta yang mengikuti gathering tersebut. Dimana untuk hadiah utama berupa sepeda listrik diraih oleh SMKN 2 Kraksaan.
Pemimpin Bank Jatim Cabang Kraksaan Siska Dian Permatasari melalui Pemimpin Bidang Kredit Topan Cipto Adi menyampaikan gathering ini merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan mempererat hubungan kemitraan antara Bank Jatim dan para bendahara OPD. “Peran bendahara sangat strategis sebagai jembatan komunikasi antara Aparatur Sipil Negara (ASN) dan layanan Bank Jatim,” ujarnya.
Menurut Topan, keberadaan bendahara OPD ini sangat penting karena mereka menjadi penghubung utama antara ASN dan layanan keuangan Bank Jatim, terutama dalam pengajuan kredit dan pengelolaan dana.
“Gathering ini merupakan sebuah ucapan terima kasih dari Bank Jatim kepada para bendahara OPD atas kerja sama yang selama ini telah terjalin. Kami berharap ke depan kegiatan rutin ini bisa terus diadakan untuk mempertemukan Bank Jatim dengan bendahara OPD Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Sementara Plt Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Probolinggo Hary Tjahjono memberikan apresiasi atas terselenggaranya gathering Bank Jatim Cabang Kraksaan dan Bendahara OPD Kabupaten Probolinggo ini sebagai langkah strategis untuk membangun pemahaman bersama antara pemerintah daerah dan lembaga perbankan.
“Kegiatan seperti ini membantu menyamakan persepsi dalam penyelesaian berbagai kendala terkait fasilitas pembiayaan, khususnya kredit ASN. Kegiatan ini penting agar ada sinergi antara kewajiban dan hak. Jangan sampai bendahara jadi pihak yang disalahkan ketika ada kendala teknis di lapangan,” katanya.
Hary menyebutkan deviden dari Bank Jatim merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikelola pemerintah daerah. Dana ini bisa digunakan untuk berbagai sektor seperti kegiatan rutin, pembangunan infrastruktur, belanja modal maupun program lainnya.
“Program semacam ini perlu terus dilaksanakan secara konsisten. Selain mempererat kemitraan, gathering ini juga menjadi forum terbuka untuk saling memahami kebutuhan dan tantangan masing-masing pihak. Dengan adanya kolaborasi yang baik, diharapkan layanan perbankan kepada ASN maupun instansi pemerintah dapat semakin optimal dan tepat sasaran,” pungkasnya. (Fabil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar