![]() |
Sarwono Singgih Primadi, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Tegal |
Inovasi diberbagai program telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal salah satu yang akan terwujud dalam Tahun Anggaran 2025 ini adalah Smart Classroom yang merupakan metode pembelajaran berbasis teknologi yang mulai berkembang dan menjadi bagian dari kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Pertama.
Ditemui diruang kerjanya, Kepala Disdikbud Kota Tegal melalui Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Sarwono Singgih Primadi menyampaikan," Smart classroom adalah ruang kelas yang disempurnakan dengan teknologi, yang akan mendorong proses belajar dan mengajar dengan mengintegrasikan teknologi ke dalamnya.
"ini dapat membantu proses belajar mengajar dengan kecanggihan teknologi tentunya tetap mengikuti kurikulum yang berlaku," kata Singgih Jumat lalu di kantornya (20/06/2025)
Selain itu, hadirnya smart Classroom mempermudah guru atau pendidik dalam memberikan kegiatan belajar mengajar layaknya ruang kelas yang di dalamnya terdapat sarana seperti smart monitor yang sekaligus dapat beralih fungsi menjadi papan tulis, komputer, perangkat lunak khusus, augmented dan virtual reality, jaringan, serta kemampuan audio/visual," terangnya.
![]() |
Gambar ilustrasi smartclassroom |
Singgih, Smart Classroom nantinya akan dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025 sebesar Rp 18,5 milyar dengan menyasar Seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se- Kota Tegal.
"Kami berharap dukungan dari berbagai elemen masyarakat karena program Smart Classroom memiliki tujuan untuk memajukan dunia pendidikan seluruh siswa siswi Kota Tegal,"tutupnya.
Secara terpisah Ketua Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (LP2MP) Kota Tegal Moh Irawan SE menyambut positif dan mendukung upaya Dinas Pendidikan Kota Tegal.
Menurutnya, "Smart classroom (kelas pintar) adalah ruang kelas yang terintegrasi dengan teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman belajar. Kelas pintar memanfaatkan berbagai perangkat dan sistem yang saling terhubung untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif, dinamis, dan personal".
"Ini program Inovatif, sepengetahuan kami belum banyak daerah yang melakukan inovasi seperti ini. Apalagi program ini diselenggarakan dengan sumber anggaran APBD Kota Tegal dengan angka yang cukup menarik perhatian", ungkapnya.
Ya, sebenarnya sudah ada beberapa sekolah negeri di Indonesia yang sudah mulai mengimplementasikan smart classroom. Meskipun belum merata di semua sekolah, beberapa contohnya termasuk MTsN 3 Malang, SMAN 3 Jakarta, dan SMA Negeri 2 Rembang. Untuk di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan dan Banyumas, mungkin Kota Tegal yang pertama, papar Irawan.
Pro dan kontra dalam penyelenggaraan suatu program yang inovatif merupakan hal biasa dan tantangan yang harus dijawab dengan pelaksanaan yang transparan dan akuntabel, tambahnya.
![]() |
Kantor Disdikbud Kota Tegal |
Kepada jurnalis SNN.com, Irawan menyatakan optimistis bahwa program ini akan berjalan dengan baik dan lancar, transparan serta akuntabel. Sebab disamping sekarang era transparansi publik, ia dan LP2MP siap memantau dan mengawal proses tersebut agar berjalan dengan semestinya.
"Kami siap berkoordinasi dengan berbagai pihak, bila dikemudian hari ditemukan hal - hal yang bertentangan dengan aturan yang berlaku atau terindikasi terjadi upaya penyalahgunaan wewenang, kolusi atau gratifikasi dari oknum instansi terkait, silahkan diskusikan dengan kami. Kami pastikan informasi tersebut akan sampai ditempat yang tepat dan dikehendaki !" tegasnya.
Namun Ketua LP2MP Kota Tegal juga menghimbau kepada semua pihak agar berfikir positif dan permisif (Wellcome) serta terbuka kepada hal - hal yang bersifat inovatif. Karena akan selalu terdapat manfaat dari sebuah program inovasi, tutupnya mengakhiri percakapan. (*One)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar