Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, menegaskan, “FASI adalah tempat anak-anak kita belajar berani tampil, berkompetisi secara sehat, dan menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an sejak dini.”
Dalam sambutan yang dibacakan Wakil Wali Kota atas nama Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, disampaikan bahwa FASI tidak hanya melatih kecakapan mengaji, tetapi juga membentuk karakter anak yang berakhlak mulia, menghormati orang tua, menyayangi teman, serta mencintai lingkungan.
Pemerintah Kota Tegal memandang FASI sebagai dukungan nyata terhadap pembinaan generasi muda Islam.
“Kami ingin memastikan pendidikan keagamaan, baik formal, nonformal, maupun informal, mendapatkan perhatian yang seimbang dengan pendidikan umum. Kemajuan bangsa tidak hanya ditentukan kecerdasan intelektual, tetapi juga kekuatan moral dan spiritual,” tambah Wakil Wali Kota.Selaras dengan visi pembangunan daerah,
Pemerintah Kota Tegal terus berupaya membangun masyarakat yang maju dan religius. “Membangun kota bukan hanya infrastruktur, tetapi juga membangun manusia yang beriman, berilmu, dan berakhlakul karimah.
Kami membuka ruang kolaborasi dengan tokoh agama, ormas Islam, lembaga pendidikan, dan seluruh elemen masyarakat untuk membentuk generasi penerus yang cerdas, tangguh, dan berkarakter Islami,” pungkasnya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kota Tegal, Firman Hadi, melaporkan, FASI 2025 diikuti 426 santri dan santriwati dari 45 lembaga TKA, TPQ, dan TQA se-Kota Tegal.
Kompetisi terdiri dari 16 lomba, mencakup 12 lomba perorangan dan 4 lomba kelompok, dari tingkat TKQ, TPQ, dan TQA. Lomba meliputi azan dan iqamah, mewarnai, menggambar, kaligrafi, puitisasi Al-Qur’an, tartil Al-Qur’an, ceramah Bahasa Indonesia, cerdas cermat Al-Qur’an, tahfidz Juz Amma, dan kisah Islami.
Para pemenang FASI Kota Tegal 2025 akan mewakili Kota Tegal dalam FASI Provinsi Jawa Tengah tahun 2026, sebagai seleksi mencari talenta terbaik. (One*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar