![]() |
Ketua PC Lazisnu Kobar bersama donatur saat memberikan zakat, infak, sedekah |
Ketua PC LAZISNU Kobar, H. Muhammad Ansori, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari konsolidasi organisasi NU di tingkat kecamatan (MWC) dan desa (ranting) agar peran warga NU lebih aktif dalam membangun kemandirian ekonomi umat secara gotong royong.
"Alhamdulillah dari 94 ranting yang ditargetkan, sudah terbentuk 16 ranting aktif. Di antaranya 11 di Pangkalan Lada, 3 di Pangkalan Banteng, dan 2 di Arut Selatan,” jelas Ansori, Jumat (20/9/2025).
Dari ranting-ranting yang sudah aktif, program KOIN NU Peduli telah berhasil menghimpun dana sekitar Rp65 juta per bulan, sebuah pencapaian yang menunjukkan partisipasi masyarakat sangat positif.
![]() |
Pendeta Fieter desa Natai baru kecamatan Arut Selatan |
Simbol Toleransi: Umat Kristiani Turut Ambil Bagian
Yang menarik perhatian, program ini tak hanya menyasar warga NU atau umat Islam. Umat Kristiani pun menunjukkan dukungan nyata. Salah satunya adalah Pendeta Pieter, tokoh agama Kristen dari Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan, yang ikut aktif dalam program tersebut.
"Kami mendukung program ini karena tujuannya jelas: membantu sesama. Ini bukan soal agama, tapi tentang rasa peduli,” tutur Pendeta Pieter.
Kehadiran dan keterlibatan tokoh lintas agama seperti ini menjadi bukti bahwa toleransi dan solidaritas antarumat beragama tumbuh kuat di Kobar.
"nilah wajah Kobar yang sebenarnya — inklusif dan penuh kepedulian,” tambah H. Muhammad Ansori.
Dukungan Bank Kalteng, Wujud Kemitraan Profesional
Program KOIN NU Peduli juga mendapat dukungan dari Bank Pembangunan Kalteng. Pimpinan Cabang, Ibu Wening, mengapresiasi sistem pengelolaan dana LAZISNU yang dinilai transparan dan akuntabel.
"Kami sangat optimis. Dengan sistem MANTAP — Modern, Amanah, Transparan, Akuntabel, dan Profesional — LAZISNU akan tumbuh sebagai organisasi filantropi terpercaya di Kalimantan Tengah,” ujarnya.
PREMING LAZISNU: Gerakan Rutin, Dampak Besar
PREMING (Program Jemput Zakat, Infak, dan Sedekah Rutin Tiap Minggu) adalah strategi utama penggalangan dana LAZISNU. Dana dihimpun melalui:
Koin NU, Kotak amal keliling, Jemput langsung ke rumah atau usaha warga.
Dana tersebut disalurkan untuk :
Santunan yatim dan dhuafa, Beasiswa pendidikan, Baksos kesehatan, Bantuan bencana, Bedah rumah.
Pemberdayaan ekonomi pesantren & UMKM.
Achmad Machladi, konsultan PC LAZISNU Kobar, menyampaikan bahwa gerakan ini lebih dari sekadar amal. Ini adalah langkah strategis membangun kemandirian ekonomi umat, berbasis partisipasi dan inklusi.
"KOIN NU Peduli jadi fondasi ekonomi umat yang menyatukan semua golongan. Ini bukan hanya program NU, tapi program masyarakat,” pungkasnya.
Dengan sinergi antaragama, dukungan masyarakat, dan sistem pengelolaan profesional, LAZISNU Kobar yakin bisa membawa gerakan ini ke tingkat yang lebih luas dan berkelanjutan.(Guswan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar