Kepulauan Aru, SNN.com - Dengan mengusung tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”, Pemda Kabupaten Kepulauan Aru, menggelar Upacara memperingati hari lahir Pancasila, 01 Juni 1945.
Upacara berlangsung di Lapangan Upacara Kantor Bupati Aru, Senin 02/06/25,. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Bupati Aru, bapak Timotius Kaidel. Sebagai Komandan Upacara : Wadanki Brimob Kompi II Yon C Pelopor Dobo, Ipda Taufik Ahmad. Sebagai Perwira Upacara : Bati tuud Koramil 1503-03/Dobo, Serma Taufik Usmail. Sebagai Pembawa Bendera Merah Putih : Winda Sugiarto. Pengerek Bendera Merah Putih : Joenal Davit, dan sebagai Pembentang Bendera Merah Putih : Hasan Saputra.
Pidato resmi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP), Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., yang di bacakan oleh Bupati Aru, bapak Timotius Kaidel, menegaskan agar Nilai-nilai Pancasila harus hadir di Lingkungan Pemerintahan Birokrasi dengan mencermin Pelayanan Publik yang Adil, transparan dan berpihak kepada rakyat.
Dikatakan, melalui aspek Asta cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan, dari pendidikan, birokrasi, ekonomi hingga ruang-ruang digital.
Bupati Kaidel, menyebutkan ada 4 aspek yang harus dilakukan Revitalisasi adalah, pertama, dalam dunia pendidikan, kita perlu menanamkan Pancasila sejak dini bukan sekedar dalam pelajaran formal tetapi dalam praktik keseharian sekolah dan Universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas serta intelektual secara karakter dan kuat dalam integritas moral.
Kedua, di lingkungan pemerintah dan birokrasi nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial bukan kepentingan kelompok atau golongan
Ke-tiga, dalam bidang ekonomi, kita perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial sebagaimana dalam sila ke-5 harus menjadi orientasi utama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.
Ke-empat dalam ruang digital kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai, ketika toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya literasi digital dan semangat gotong royong.
Sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila, lanjutnya, Badan Pembinaan Idiologi Pancasila (BPIP), terus berkomitmen mengajarkan berbagai program strategi dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan pelatihan bagi negara dan aparat negara pengaturan kurikulum Pancasila, hingga kalau berhasil lintas sektor untuk mengutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat. Tujuannya agar Pancasila tidak hanya dihafal, tetapi dijalankan dalam tindakan nyata oleh seluruh elemen, dari Pusat hingga Daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga Pemuda memiliki peran untuk menjadi pelaku utama Pancasila.
Bupati Aru, Timotius Kaidel, dalam sambutannya mengajak semua pihak, untuk menjadikan hari lahir Pancasila memperkokoh komitmen terhadap nilai-nilai Luhur Bangsa sebagai cerminan dari semangat Pancasila. "Mari kita jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila. Kita ingin Indonesia yang maju bukan hanya secara teknologi tetapi juga secara moral. Bukan dalam angka statistik, tetapi juga dalam angka keadilan dan persaudaraan". Ajaknya. (Moses)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar