Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Selasa, 23 April 2024

Deklarasi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat. Frederick Edwin dan Nanang Adriani Maju Di Pilkada 2024

Bakal calon Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin saat membacakan naskah deklarasi.
Kutai Barat, SNN.com - Resmi, pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, Frederick Edwin dan Nanang Adriani di singkat FENA mendeklarasikan diri maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kabupaten Kutai Barat 2024.

FENA, merupakan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati periode 2024 - 2029 yang pertama berani deklarasi menyatakan ikut sebagai peserta Pemilihan Kepala Daerah pada November mendatang.

Hal itu di tandai dengan di gelarnya pembacaan naskah deklarasi oleh bakal calon Bupati Frederick Edwin di hadapan ribuan tim sukses, simpatisan dan pendukung, berlangsung di halaman sekretariat Tim Kampanye Kabupaten Sempekat Kubar Bersatu (TKK-SKB) Jalan Gajah Mada kelurahan Barong Tongkok, Senin (22/04/2024) siang.

Bakal calon Bupati Kutai Barat Frederick Edwin saat membacakan naskah deklarasi di dampingi bakal calon Wakil Bupati Nanang Adriani, Ketua umum Tim Kampanye Kabupaten Sempekat Kubar Bersatu (TKK SKB) Iku, Ketua Tim pakar/pengarah, Ismail Marzuki, Ketua umum DPP TGM Alsiyus dan sejumlah pengurus lainnya.

"Saya Frederik Edwin dan Haji Nanang Adriani, dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab dengan ini mendeklarasikan diri sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Kutai Barat pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024,” kata Edwin saat membacakan naskah deklarasi, tepat pukul 14.00 Wita.

Berikut bunyi deklarasi pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, Frederick Edwin - Nanang Adriani (FENA).

“Pada hari ini, Senin tanggal 22 April 2024, saya Frederik Edwin dan H Nanang Adiani, dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab dengan ini mendeklarasikan:
 
1. Mencalonkan diri sebagai bakal calon Bupati dan bakal calon Wakil Bupati Kutai Barat pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024.

2. Berkomitmen untuk  mewujudkan Kutai Barat yang semakin sejahtera, aman, adil, merata dan beradat.

3. Menjalankan amanah rakyat dengan penuh tanggungjawab dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan SDM: Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Lingkungan Hidup dan Adat Budaya., Mengurangi angka Kemiskinan, Menyelenggarakan Pemerintahan yang efisien, efektif, resfonsif dan bertanggungjawab, memelihara toleransi antar umat beragama, suku, ras dan golongan.

4. Bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat untuk membangun Kutai Barat yang semakin sejahtera.

5. Menjaga kesatuan dan persatuan di masyarakat, serta menciptakan suasana yang kondusif selama masa kampanye dan pemilihan Kepala Daerah.

6. Dalam mengikuti Pilkada ini, kami mengedepankan pemilu damai dan menolak kampanye hitam.
Akhirnya, kami berdua memohon doa, dukungan dan keberpihakan dari seluruh masyarakat Kutai Barat terhadap kami, agar kami dapat memenangkan Pilkada dan mewujudkan Visi, Misi, dan program unggulan yang sudah kami susun sebagai rencana kerja pembangunan lima tahun ke depan, “ begitu bunyi deklarasi dari pasangan bakal calon Bupati dan bakal calon Wakil  Bupati kabupaten Kutai Barat.

Naskah Deklarasi ini di tandatangani Paslon Bupati dan Wakil Bupati,  Frederick Edwin dan H. Nanang Adriani, S. PKP., M. Si.

Deklarasi ini di hadiri seluruh pengurus Taruna Gharda Mandiri (TGM), komunitas Putri Ringeeng dan relawan FENA se – kabupaten Kutai Barat.

Di ketahui, FENA memiliki Visi, Kutai Barat yang Semakin Sejahtera, Aman, Adil, Merata dan Beradat.

Selain itu, FENA juga telah mencanangkan jika dirinya mendapat kepercayaan masyarakat untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat  periode 2024 - 2029 mendatang, maka pihaknya telah memprogramkan ada 9 poin tertuang di dalam Misi yang salahsatunya di poin 5 yaitu: Memelihara hubungan baik antar umat beragama, suku bangsa dan golongan, yang tenteram harmonis dan damai.

Dimana poin ke 5 tersebut merupakan hal yang sangat penting, sebab rasa aman, nyaman dan tenteram itu menjadi impian setiap orang.

Selain Visi dan Misi, FENA juga memiliki 55 program unggulan. Program unggulan tersebut tertuju pada poin 1 yakni, melanjutkan pembangunan Jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ) yang merupakan jalan pendekat antara kecamatan Melak ke kecamatan Mook Manar Bulatn.

Di tanya terkait alasan mengapa Frederick Edwin meminang Nanang Adriani untuk mendampingi dirinya sebagai bakal calon Wakil Bupati pada pilkada mendatang?. Ya tentu bukan tak ada pertimbangan, pertimbangan pertama adalah Nanang Adriani merupakan senior dan cukup berpengalaman di birokrasi.

“Alasan saya memilih pak H Nanang Adriani sebagai bakal calon Wakil Bupati karena, pertama pengalamannya di bidang birokrasi, pernah menjabat sebagai camat Melak dan camat Muara Pahu. Selain itu juga pernah sebagai penyuluh pertanian dan pernah sebagai camat berprestasi se Kalimantan Timur, serta orangnya baik dan sederhana, “ kata Frederik Edwin kepada wartawan usai deklarasi.

Di tempat yang sama, di tanya awak media terkait jembatan ATJ, bakal calon Wakil Bupati Nanang Adriani mengatakan dirinya siap melanjutkan pembangunan jembatan ATJ.

“Kami tetap berkomitmen
melanjutkan pembangunan jembatan ATJ sampai selesai, karena itu merupakan kebanggaan dan impian masyarakat Kutai Barat yang belum terwujud hingga saat ini, “ ujar Nanang Adriani di sekretariat TKK SKB usai mengikuti deklarasi.

Sementara itu, Ketua Dewan Pakar/pengarah, Ismail Marzuki mengatakan, mulai saat ini pihaknya akan terus melakukan pendekatan ke masyarakat untuk memenangkan FENA.

“Kita dari tim pakar/pengarah terus berupaya untuk meneruskan program-progran yang sudah kita laksanakan, jadi melalui deklarasi ini merupakan tonggak awal perjuangan tim FENA agar bekerja keras lagi terutama membentuk timses yang tersebar di 16 kecamatan, 190 kampung/desa dan 4 kelurahan se Kutai Barat, “ tegas Ismail Marzuki.

Bicara soal jembatan ATJ, Iku angkat bicara dan mengatakan bahwa jembatan ATJ itu sempat di anggarkan melalui anggaran multi years. Di ketahui, pembangunan jembatan ATJ merupakan kebutuhan masyarakat umum.

“Menyangkut jembatan ATJ ini, pernah di anggarkan melalui anggaran multi years saya salahsatu unsur pimpinan DPRD Kutai Barat waktu itu dan saya orang yang bertanggungjawab dengan pembangunan jembatan itu karena saya ikut menandatangani APBD waktu itu, “ kata Iku usai deklarasi.

“Dan di akhir masa jabatan saya pada tahun 2018 saya ini yang paling getol minta pemerintah menyelesaikan jembatan itu, tapi, memang pas kami terakhir rapat di DPRD dengan pemerintah saya katakan semua jalan kita sudah terbuka untuk menyelesaikan jembatan ini tergantung niat aja, “ katanya.
Kalau tidak ada niat untuk menyelesaikannya ya tidak selesai sampai sekarang, kan tidak ada niat, 10 tahun pemerintahan ini tidak ada gerakan sama sekali, “ beber Iku.

Lebih lanjut kata Iku, “Dan kami 'FENA yakin jembatan ATJ tetap menjadi prioritas kedepannya, jembatan itu harus selesai, itu asset daerah, uang negara, uang rakyat harus di selesaikan jangan jadi barang busuk begitu, “ pintanya.

Merasa tak cukup puas dengan niat pemerintahan sekarang ini yang tidak ingin menyelesaikan jembatan ATJ, Iku pun semakin menggelora untuk menyuarakan keprihatinannya. 

“Ini boro-boro mau merencanakan yang baru, yang lama aja belum selesai bagaimana itu, kan 4 tahun kita menunggu nda selesai dari 2014 tidak selesai barang itu. 
Kita mau kedepan itu klier dan itu kebutuhan rakyat bukan kebutuhan calon bupati dan calon wakil Bupati, buktinya banyak sekarang orang lewat seberang mau ke Samarinda itu yang kita pikirkan yang menjadi prioritas kepentingan rakyat, “ imbuhnya.

Di tanya soal data ITS dan ITB yang menyebut bahwa terdapat kemiringan sekitar 5 persen pada pilar jembatan ATJ, Iku mengatakan tidak ada masalah sebenarnya untuk menyelesaikan itu.

“Saya tau persis karena saya di DPRD waktu itu, pertama katanya (Pemerintah) untuk melanjutkan pembangunan jembatan ATJ waktu itu tahun 2018, kan bapak tahu siapa pemerintahnya, “ kata Iku sedikit menyinggung pemerintah sekarang.

“Menunggu hasil kajian dari ITB dan ITS, hasil kajian dari ITB dan ITS itu bukunya ada sama saya, saya simpan sampai hari ini, itu layak untuk di lanjutkan, “ kata Iku mengutif sumber dari ITB dan ITS.

Iku juga menjelaskan, bahwa jembatan ATJ itu sudah ada kontraktornya.

“Kontraktor perencananya sudah di tunjuk, sudah di rekomendasikan termasuk kontraktor pelaksananya PT Waskita urutan satu, jadi pada prinsipnya tinggal di laksanakan dan itu sempat di anggarkan di APBD tahun 2018 dan itu tidak di tender itu masalahnya sampai sekarang.
Jadi secara teknis tidak ada masalah, kalau pun ada dugaan korupsi di dalam, itu internal PT Waskita bukan terhadap pemerintah sekarang ini, “ pungkas Ketum TKK SKB, Bartolomeus Iku.

Menurut absensi, jumlah yang hadir berdasarkan undangan pada deklarasi FENA tercatat ada 1.351 orang di luar simpatisan dan pendukung.

Reporter : Johansyah.
Editor      : Wafa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"