Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Jumat, 19 April 2024

Pencetus Inflasi terbesar di Kabupaten Kepulauan Aru, adalah Masalah Harga Cabe

Kepulauan Aru, SNN.com - “Pencetus Inflasi terbesar di Kabupaten Kepulauan Aru adalah masalah cabe”. Pernyataan ini di sampaikan Bupati Aru, dr. Johan Gonga dalam sambutannya pada acara Pembukaan Sidang Klasis Pulau-Pulau Aru, ke- 57 di Jemaat GPM Kabalsiang Benjuring, Kecamatan Pulau-Pulaua Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, minggu 14/04/24. 

Disebutkan, pada bulan januari, perubahan harga indeks cabe untuk 1 kg adalah Rp.200.000, dan paling murah adalah Rp.50.000. “Untuk itu, diharapkan jemaat bisa menanam Cabe yang punya nilai ekonomi yang cukup tinggi, dengan standard normal itu minimal Rp.50.000, sampai Rp.80.000”. Harap Gonga. 

Dijelaskan, bahwa pada situasi tertentu harga cabe bisa mencapai Rp.200.000. /Kg dan ini menyebabkan inflasi menjadi sangat tinggi. Tidak boleh inflasi menjadi tinggi, Inflasi harus lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kita di Aru, sekitar 5,26% dan pada masa covid, pertumbuhan ekonomi kita drop 0,-4%, tetapi kita bersyukur sekarang pertumbuhan ekonomi kita sudah lebih baik. 

Jadi bapa ibu diharapkan tanaman Cabe diusahakan, nanti kita mintakan Kepala Dinas Pertanian, untuk bagikan bibit cabe kepada jemaat-jemaat yang membutuhkan”. Harapnya. 

Ketua klasis Pulau-Pulau Aru, Pdt. H. Mussa juga dalam sambutannya menyinggung soal komoditi pangan yang cukup berpengaruh terjadinya Inflasi Daerah adalah komoditi Cabe. Dalam sambutannya Pdt. Mussa menjelaskan, salah satu pengabdian GPM pada persidangan MPL Sinode ke 44 di Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) adalah tentang peningkatan Ketahanan Pangan Daerah. 

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Ketahanan Pangan Nasional, ujarnya, Kabupaten Kepulauan Aru masuk dalam kategori indeks rentang. Oleh karena itu pada sidang Klasis yang terhormat ini, Pdt. Mussa ingin mengajak para Pdt. Penetua, Diaken, semua pelayan dan warga jemaat untuk terus bersama-sama mendorong peningkatan Ketahanan Pangan Daerah di jemaat masing-masing. 

Sebagai ketua Klasis, dirinya merasa heran, dijemaat-jemaat tertentu ada begitu banyak pohon sagu tetapi dibiarkan kering dan mati, dan dilaut ada begitu banyak ikan, tetapi kebanyakan anak-anak makan nasi dengan Indomi, padahal ikan sangat banyak dan kandungan gisinya lebih tinggi dari Indomi. 

Dikatakan, Gereja Protestan Maluku telah mencanangkan Gerakan Keluarga Menanam, Gerakan Keluarga Melaut dan Gerakan Keluarga Memasarkan, untuk itu dirinya mengingatkan sekaligus mendorong semua jemaat untuk memberi perhatian yang sungguh kepada GK3M yaitu Gerakan Keluarga Menanam, Melaut dan Memasarkan. 

“Apalagi Gerakan Keluarga Melaut ini, pencanangannya di lakukan di Aru. Dan saya sangat yakin jika ini menjadi kesadaran bersama maka akan turut membantu menekan angka inflasi di daerah Kabupaten Kepulauan Aru”. Sebutnya. 

Menurut Pdt. Mussa, bahwa sesuai informasi yang diperoleh dari Bupati Aru, bahwa salah satu komoditi pangan yang cukup berpengaruh terjadinya inflasi di daerah adalah komoditi cabe. Dikatakan apabila dalam persidangan Klasis, ada keputusan bersama untuk semua jemaat wajib menanam 100 pohon cabe bagi Klasis, maka klasis akan punya pohon cabe sebanyak 2.900 pohon dari 29 jemaat yang ada di Klasis pulau-Pulau Aru. Dengan demikian, selain dapat menekan angka inflasi, tapi juga menjadi sumber Pendapatan bagi Klasis pulau-pulau Aru. 

“Jika dalam persidangan ini kita mengambil keputuan bersama untuk semua jemaat wajib menanam Cabe 100 pohon cabe bagi Klasis, maka Klasis akan punya pohon cabe sebanyak 2.900 pohon. Dengan demikin, disamping bisa menekan angka inflasi di Daerah, tapi juga bisa menjadi sumber Pendapatan bagi klasis. Sebab ini sudah saatnya kita berfikir untuk meningkatkan Pendapatan inkonvensional untuk menopang aktifitas pelayanan di Klasis sebab bagi saya, kondisi keuangan di banyak Daerah mengalami ketidakstabilan yang sangat berpengaruh pada Pendapatan Gereja termasuk di Klasis”. Jelasnya. (Moses)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"