Probolinggo, SNN.com - Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin menghadiri pengajian umum dalam rangka Haul ke-11 almarhum KH Hasibuddin dan Nyai Hj. Qomariyah. Acara itu digelar bersamaan dengan penerimaan rapor semester ganjil bagi para santri Pondok Pesantren An Nur, Kelurahan Sumber Taman, Kecamatan Wonoasih, Sabtu (27/12).
Kehadiran orang nomor satu di Kota Probolinggo ini menjadi bentuk penghormatan, sekaligus dukungan pemerintah daerah terhadap peran strategis pesantren dalam membangun peradaban, menjaga nilai keislaman, serta menyiapkan generasi masa depan yang berkarakter dan berdaya saing.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin menyampaikan apresiasi tinggi atas perkembangan Pondok Pesantren An Nur. Ponpes ini dinilainya terus berinovasi dalam metode dan jenis pembelajaran. Ia mengaku terkesan dengan kemampuan para santri, termasuk penguasaan bahasa asing.
“Sebagai Wali Kota, saya sangat mengapresiasi keberadaan dan perkembangan Pondok Pesantren An Nur. Ketika saya berdialog langsung dengan para santri, bahkan menggunakan bahasa Inggris, justru saya yang kewalahan menjawab. Ini menunjukkan kualitas pendidikan di pesantren ini luar biasa,” ujarnya.
Ia menegaskan, pesantren memiliki peran penting dalam menyiapkan Generasi Emas 2045 sebagaimana visi nasional Presiden RI Prabowo Subianto. Menurutnya, An Nur telah mengambil peran positif dalam mencetak sumber daya manusia yang tangguh, berakhlak, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Wali Kota juga menyinggung kehadiran program dapur MBG di lingkungan pesantren yang dinilai memberikan manfaat nyata bagi santri dan wali santri.
“Dengan adanya dapur MBG, kebutuhan gizi santri lebih terjamin. Orang tua tidak perlu lagi menyiapkan bekal dari rumah. Ini bagian dari ikhtiar menyiapkan generasi yang sehat dan kuat, baik fisik maupun mental,” imbuhnya.
Di akhir sambutannya, Aminuddin menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar dan civitas Pondok Pesantren An Nur atas dedikasi dan konsistensinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
“Teruslah menjadi bagian penting dalam menyiapkan generasi Kota Probolinggo ke depan yang tangguh dan berdaya saing. Kepada para kiai dan seluruh pengasuh, kami ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas pengabdian yang luar biasa ini,” pesannya.
Pada kesempatan yang sama, sambutan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dibacakan oleh Dr. Nurkholis. Menurutnya, pesantren merupakan peletak dasar peradaban bangsa, yang sejak awal berdiri telah menanamkan nilai iman, keilmuan, kemandirian, dan tanggung jawab sosial.
Pesantren, lanjut staf ahli gubernur ini, memiliki peran besar dalam menyiapkan Generasi Emas 2045. Generasi yang kokoh dalam iman, moderat dalam sikap, cakap digital, serta mampu membaca dan merespons tantangan global.
Hadir pula dalam acara itu, Pengasuh Ponpes An Nur KH Mahfudz Sahal, Ketua PCNU Arba’i Hasan, Camat Wonoasih, Lurah Sumber Taman, perwakilan forkopimca serta ribuan santri dan wali santri.
Pengajian umum tersebut semakin khidmat dengan tausiah yang disampaikan oleh KH Malik Sanusi dari Bondowoso. Dalam ceramahnya, KH Malik Sanusi mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan bulan Rajab sebagai momentum memperbanyak amal ibadah dan memperkuat kedekatan kepada Allah SWT.
Ia mengingatkan bahwa bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan mulia (asyhurul hurum) yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan meningkatkan kualitas ibadah, memperbanyak istighfar, shalawat, sedekah, serta menyiapkan diri secara spiritual menyongsong datangnya bulan Sya’ban dan Ramadan. (NITRO)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar