KOTA TEGAL, SNN.com – Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, secara resmi membuka Program Stratifikasi Lembaga Penyiaran yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah di Gedung Adipura, Komplek Balai Kota Tegal, Senin (21/7/2025).
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota yang akrab disapa Mba Iin menekankan pentingnya standar kualitas dalam penyiaran, baik dari sisi konten, manajemen, kepatuhan terhadap regulasi, hingga kapasitas sumber daya manusia dan teknologi.
“Keberadaan lembaga penyiaran tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang akurat, edukatif, inspiratif, serta membangun karakter bangsa,” ujar Mba Iin.
Menurutnya, di era digital saat ini, arus informasi mengalir sangat cepat dan dapat diakses siapa saja. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi lembaga penyiaran untuk tampil sebagai penyampai informasi yang sehat dan terpercaya.
Ia juga mengajak seluruh insan penyiaran untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip penyiaran yang berimbang, netral, serta menjunjung etika jurnalistik. Terlebih menjelang tahun politik, kata Mba Iin, peran lembaga penyiaran menjadi krusial dalam menangkal hoaks dan disinformasi.
“Lembaga penyiaran harus menjadi garda terdepan dalam menjaga objektivitas dan menyuarakan kebenaran,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPID Jawa Tengah, Mohamad Aulia Asyahidin, menyampaikan bahwa stratifikasi kali ini menyasar wilayah eks Karesidenan Pekalongan dan sekitarnya. Ini merupakan kegiatan stratifikasi kedua setelah sebelumnya dilakukan di wilayah Karesidenan Kedu.
“Pada pelaksanaan sebelumnya, lebih dari 45 lembaga penyiaran berpartisipasi dan hasilnya cukup menggembirakan. Hanya satu atau dua lembaga yang masuk kategori C, sisanya sudah masuk kategori A dan B,” ujarnya.
Aulia menambahkan, program ini bukan sekadar alat pengawasan, tetapi lebih sebagai upaya pembinaan.
“Stratifikasi ini adalah cara kami untuk menjadi ‘dokter’ bagi lembaga penyiaran, bukan hanya ‘polisi’. Kami ingin tahu kondisi mereka secara menyeluruh, agar dapat mencarikan solusi yang tepat sehingga ke depan lembaga penyiaran bisa menjadi lebih sehat dan bermartabat,” pungkasnya. (*One)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar