Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Sabtu, 19 Juli 2025

Lapas Lamongan Gelar Panen Raya Padi dan Panen Ikan: Wujud Nyata Pembinaan Kemandirian Warga Binaan Dukung Swasembada Pangan Nasional

Lamongan, SNN.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lamongan di bawah naungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI kembali menunjukkan komitmennya dalam membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui program kemandirian. Kali ini, Lapas Lamongan sukses melaksanakan Panen Raya Padi Tahap Ke-2 dan Panen Ikan Patin Tahap 1 yang merupakan hasil kerja keras WBP dalam kegiatan pertanian dan perikanan di area lahan produktif Lapas, 19/07/2025

Kegiatan panen dilaksanakan di lahan pertanian seluas [2 hektar] dan kolam budidaya ikan yang telah dioptimalkan untuk mendukung ketahanan pangan Lapas. Hasil yang diperoleh cukup membanggakan. Selaras dengan program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan sebagai implementasi akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Perintah Dirjenpas untuk mendukung program Asta Cita dengan berperan aktif melalui pemberdayaan SDM Warga Binaan Pemasyarakatan dalam program pembinaan kemandirian melalui pertanian, peternakan,UMKM, dan hasil karya lainnya yang bermanfaat serta memiliki nilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan keahlian, keterampilan dan kesejahteraan. 

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur, Forkompimda Lamongan, Kepala UPT Pemasyarakatan Korwil Bojonegoro serta jajaran pejabat struktural Lapas Lamongan, serta stakeholder yang selama ini mendukung pengembangan program produktivitas Lapas.


Kakanwil Ditjenpas Jawa Timur, [Kadiyono], dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini merupakan salah satu wujud nyata Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2025 yang mengedepankan pembinaan berbasis kemandirian.

“Panen padi dan ikan ini bukan hanya tentang hasil, tetapi tentang proses pembelajaran bagi WBP agar mereka memiliki keterampilan yang bermanfaat. Kami ingin mereka keluar dari sini dengan bekal yang cukup untuk hidup mandiri dan berdaya saing di masyarakat,” ungkap Kakanwil.


Program pertanian dan perikanan yang dijalankan di Lapas Lamongan bukan hanya memberikan manfaat ekonomis, tetapi juga menjadi sarana pembinaan mental dan keterampilan bagi WBP. Melalui bimbingan teknis dari tenaga ahli dan petugas pemasyarakatan, WBP diajarkan proses bercocok tanam padi mulai dari pengolahan lahan, pemupukan, perawatan, hingga panen. Begitu pula dengan budidaya ikan, mereka dilatih cara memberi pakan, mengelola kualitas air, dan memanen dengan teknik yang benar.

Kalapas Lamongan menerangkan bahwa pihaknya akan terus memperluas program kemandirian ini dengan memanfaatkan seluruh potensi lahan yang ada. Harapannya, Lapas Lamongan dapat menjadi salah satu contoh Lapas Produktif di Indonesia.

“Kami ingin terus meningkatkan kapasitas pembinaan, sehingga ke depan, WBP bisa menjadi pelaku usaha pertanian maupun perikanan yang sukses di tengah masyarakat,” tambah Kalapas.

Keberhasilan panen ini tidak lepas dari kerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, dan kelompok tani setempat yang memberikan bimbingan teknis. Sinergi ini diharapkan semakin memperkuat program pembinaan yang ada di Lapas, sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional. Diharapkan melaui program pembinaan kemandirian, pertanian, perikanan, UMKM, dapat memberikan bekal hidup WBP setelah kembali ditengah-tengah masyarakat dapat menjadi manusia yang mandiri, mempunyai keahlian, keterampilan,kemampuan, sehingga bermanfaat bagi dirinya sendiri,keluarga,masyarakat,bangsa dan negara serta taat hukum. (Zainal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"