Dalam sambutannya, Bupati Hj. Nurhidayah menyampaikan bahwa lomba mancing bukan hanya kegiatan rekreasi, tetapi sarat makna strategis bagi masyarakat Kobar. “Lomba ini tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga simbol kreativitas, warisan budaya, dan kekuatan ekonomi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat,” ujarnya.
Bupati menjelaskan bahwa penyelenggaraan Festival Batang Arut menjadi bagian dari dukungan Pemerintah Kabupaten Kobar terhadap program nasional, yakni Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) serta Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI). “Melalui festival ini, kita mendukung BBI dan BBWI sebagai langkah memperkuat wisata daerah dan daya saing produk lokal,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hj. Nurhidayah menegaskan bahwa kegiatan festival dirancang agar memberikan dampak ekonomi secara langsung kepada masyarakat. Melalui keterlibatan UMKM, PKK, UP2KS, Dasa Wisma serta kegiatan Bejaja Wadai, festival ini diharapkan mampu menciptakan pemerataan manfaat bagi warga sekitar. “Ruang ekonomi yang hadir di festival ini diharapkan menciptakan multiplier effect bagi masyarakat,” jelasnya.
Festival Batang Arut 2025 juga diarahkan menjadi wadah kolaborasi multipihak untuk mengembangkan potensi wisata sungai di Kabupaten Kobar. “Mari kita jadikan kegiatan ini momentum memperkuat UMKM, memperluas pasar wisata lokal, meningkatkan jumlah event menuju Kharisma Event Nusantara, dan menjadi ruang kolaborasi semua pihak,” tegas Bupati.
Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam menyukseskan agenda pariwisata daerah. “Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama membangun pariwisata dan kebudayaan agar menjadi lokomotif kemajuan sektor lainnya di Kabupaten Kotawaringin Barat,” ucapnya.
Untuk menjamin kelancaran lomba, Bupati mengingatkan seluruh peserta agar mematuhi peraturan lomba dan menjaga keamanan. “Hadiah boleh dikejar, tapi keselamatan, sportivitas, dan kebersamaan tetap utama,” pesannya.
Pihak panitia memastikan seluruh peserta wajib mengikuti ketentuan yang berlaku demi menjaga keamanan dan kenyamanan pelaksanaan kegiatan. Pengawasan dilakukan oleh tim teknis yang telah ditunjuk pemerintah daerah.
Selain lomba mancing, ribuan warga turut memadati kawasan Dermaga TPI Tanjung Putri untuk menikmati berbagai agenda festival, termasuk sajian kuliner khas lokal (bejaja wadai) dan pameran produk UMKM.
Dengan dukungan pemerintah daerah, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat, Festival Batang Arut 2025 diharapkan semakin memperkuat identitas budaya masyarakat bantaran Sungai Arut sekaligus menjadi penggerak sektor ekonomi dan pariwisata unggulan di Kabupaten Kotawaringin Barat.(Guswan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar