Pangkalan Bun, SNN.com – Puluhan warga Perumahan Beringin Rindang, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), mengikuti kegiatan wisata susur sungai dengan kapal wisata menyusuri Teluk Kumai hingga Sungai Sekonyer, kawasan pintu masuk menuju Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Minggu pagi.
Kegiatan wisata yang diikuti sekitar 30 orang tersebut dipimpin oleh Suratman, mantan anggota DPRD Kobar, yang bertindak sebagai ketua rombongan. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan sebagai sarana rekreasi, tetapi juga membangun kebersamaan dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
Menurut Suratman, kesibukan warga yang padat setiap hari memerlukan momen kebersamaan untuk menyegarkan pikiran sekaligus mempererat hubungan sosial antarwarga.
“Wisata susur sungai ini menjadi sarana refreshing sekaligus silaturahmi. Kita jarang punya waktu berkumpul karena masing-masing sibuk bekerja. Di sinilah kita bisa saling berbincang dan mempererat kebersamaan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sungai dengan tidak membuang sampah, terutama plastik dan botol air mineral, ke sungai.
“Jika kita terus membuang sampah sembarangan, ekosistem sungai dan habitat hewan air akan rusak. Sungai juga bisa tercemar, padahal Teluk Kumai adalah sumber mata pencaharian nelayan lokal,” tegasnya.
Selama perjalanan, peserta disuguhkan panorama khas Teluk Kumai dan Sungai Sekonyer yang masih alami. Air sungai berwarna kemerahan yang khas berpadu dengan hutan di kiri dan kanan aliran sungai yang masih rimbun. Beberapa satwa liar seperti monyet ekor panjang dan bekantan tampak bergelantungan di pepohonan, menambah daya tarik wisata alam tersebut.
Sementara itu, Kapten kapal wisata, Fani, menjelaskan bahwa setiap kapal wisata memiliki batas maksimal penumpang sesuai regulasi Dinas Perhubungan.
“Dalam satu kapal wisata, jumlah penumpang dibatasi sekitar 30 orang dan seluruh penumpang wajib mematuhi peraturan keselamatan selama perjalanan,” jelasnya.
Fani juga menyebutkan bahwa saat ini terdapat sekitar 100 unit kapal wisata dengan berbagai ukuran yang beroperasi di kawasan Teluk Kumai untuk melayani wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara, dan wisatawan lokal.
“Seluruh perjalanan wisata diatur oleh agen sesuai jadwal yang telah ditentukan,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi contoh positif bahwa wisata alam tidak hanya soal menikmati keindahan, tetapi juga tentang menjaga dan melestarikan lingkungan sebagai aset penting daerah.(Guswan)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar