Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Senin, 01 Desember 2025

YPPK di Kepulauan Aru Dinilai Korbankan Masa Depan Generasi Anak Anak Aru

Kepulauan Aru, SNN.com - Pendidikan jenjang Sekolah Dasar di bawah naungan Yayasan  Pembinaan Pendidikan Kristen (YPPK) di Kabupaten Kepulauan Aru, di nilai mengorbankan masa depan Generasi anak-anak Aru. Penilaian ini terlihat ketika dua Sekolah Dasar yaitu SD Kristen Tunguwatu dan SD Kristen Kobamar dinformasikan melalui media social bahwa tidak ada proses belajar mengajar di kedua sekolah tersebut serta kondisi bangunannya sudah hancur dan rusak. 

Pertama SD Kristen Tunguwatu di unggah di Medsos pada bulan april 2025 dengan nama akun Fridolin Mukudjey sekaligus sebagai tuan tanah desa tunguwatu. 

Dalam keterangannya, Mukudjey mengatakan bahwa SD Kristen Tunguwatu sudah kurang lebih 6 bulan tidak ada proses belajar mengajar dan sekolah dalam kondisi rusak dan kotor. 

Menanggapi kondisi sekolah di SD Kristen Tunguwatu, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru, A. Pokar yang ditemui diruang kerjanya pecan kemarin, mengatakan bahwa Guru-guru yang melaksanakan tugas di SD Kristen Tunguwatu itu tidak ada dasar, tetapi hanya karena kepentingan anak-anak lalu mereka ada disana. 

“Guru-guru yang melaksanakan tugas di SD Kristen Tunguwatu itu tidak ada dasar, tetapi hanya karena kepentingan anak-anak lalu mereka melaksanakan tugas mengajar di SD Kristen Tunguwatu. Tandasnya.

Peristiwa ke-dua terjadi di SD Kristen Kobamar, bertepan dengan Hari Guru Nasional diunggah di FB dengan nama akun, Ephot Ukwatu, dalam unggahannya mengatakan bahwa SD Kristen Kobamar sudah kurang lebih 5 bulan tidak ada proses belajar mengajar. 

Dikatakan, sampai ada anak-anak yang menangis dan bertanya pada orang tua mereka bahwa kapan buku, pena dan pakaian seragam difungsikan. “Anak-anak ada yang menangis dan bertanya, bapa, mama, kapan beta punya buku, pena dan pakaian seragam ini difungsikan. Tulisnya.

Menanggapi kondisi pendidikan SD Kristen Kobamar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru, A. Pokar, M.Si dalam keterangannya menjelaskan bahwa sebelumnya kepala sekolah  di SD Kristen Kobamar adalah Thoncy Matmei tetapi dengan adanya peraturan untuk penarikan guru-guru ASN dari Sekolah Yayasan, maka Bapak Thoncy Matmey sudah dipindahkan sebagai kepala Sekolah di SD Negeri Kompani. Setelah Kepala Sekolah Thoncy Matmei ditarik ke SD Negeri Kompani, maka terjadi kekosongan guru, baik kepala sekolah maupun guru kelas di SD Kristen Kobamar, dan sampai sekarang proses belajar mengajar tidak jalan.

Kepala Bidang Pembinaan SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Aru, Hugo Ohoiledjaan, S.Pd yang mendampingi Kepala Dinas menjelaskan bahwa, masalah kekosongan Guru di SD Kristen Kobamar selama ini tidak ada kordonasi dan laporan yang masuk ke Dinas, tetapi hanya karena pelaksanaan Asesmen sekolah untuk penentuan kelulusan, maka Kepala Sekolah SD Kompani, Thoncy Matmei yang mengurus untuk anak-anak SD Kristen Kobamar mengikuti Asesmen. 

“Jadi waktu proses kenaikan kelas dan ujian kelulusan, Kepala Sekolah Thoncy Matmei masih urus. Jadi Sebenarnya status SD Kristen Kobamar itu kita selamatkan dengan nama Kepala Sekolah Thoncy Matmei, dan SD Kristen Kobamar tidak ada kepala Sekolah dan tidak ada Guru kelas. Jadi selama ini, SD Kristen Kobamar tidak ada guru kelas dan guru bantu dan yang hanya membantu disitu untuk proses asesmen adalah kepala Sekolah Thoncy Matmei yang sudah pindah di SD Negeri Kompani, dan selama ini tidak ada proses belajar mengajar di SD Kristen Kobamar itu”. Jelas Hugo. 

Dalam tugas monitoring, lanjut Hugo, pihaknya sudah tahu bahwa SD Kristen Kobamar dalam proses tanggungjawab pemrintah, tetapi  dari Yayasan juga tidak pernah datang ke Dinas untuk konsultasi terkait dengan kondisi sekolah di SD Kristen Kobamar, setelah penarikan semua guru ASN dari semua sekolah di bawah naungan Yayasan.

Kepala Dinas A pokar menambahkan bahwa terkait dengan kekosongan guru di SD Kristen Kobamar pihak Dinas baru menyampaikan usulan untuk guru penugasan, tetapi SK-nya belum keluar sampai sekarang.

Salah satu Akun FB dengan nama Wens Labok yang menanggapi postingan SD Kristen Kobamar, dalam tulisannya menyebutkan bahwa Yayasan jangan hanya tahu melahirkan sekolah tetapi selanjutnya, bangunan dan tenaga guru dari pemerintah. Sebaiknya sekolah yayasan dinegerikan saja kalau Yayasan tidak mampu membiayai sekolah dan tenaga pengajar. 

“Yayasan hanya tahu melahirkan sekolah, selanjutnya pemerintah yang memberikan bantua bangunan, tenaga guru dan lain-lain. Kalau Yayasan tidak mampu membiayai sekolah dan tenaga pengajarnya, lebih baik di negerikan saja biar aman”. Tulis Wens Labok. (Moses)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"