KOTA TEGAL, SNN.com – Warga RW 3, Mlanyar, Kelurahan Muarareja, Kota Tegal, meminta Pemerintah Kota Tegal segera melakukan peninggian jalan dan perbaikan saluran air untuk mengatasi banjir rob yang kerap melanda wilayah mereka. Aspirasi tersebut disampaikan langsung kepada Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, S.E., M.M., dalam audiensi di Pringgitan, Komplek Balai Kota Tegal, Kamis (30/10/2025) sore.
Audiensi tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro, Anggota DPRD Susanto Agus P., serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal, Heru Prasetya.
Rob Jadi Masalah Tahunan
Dalam pertemuan itu, Kasnari, salah satu perwakilan warga, mengungkapkan bahwa genangan rob telah menjadi masalah tahunan yang meresahkan warga di RT 1, RT 2, dan RT 3 RW 3 Mlanyar. Selain peninggian jalan, warga juga meminta perbaikan pintu air dan normalisasi saluran agar banjir rob tidak terus berulang.
“Setiap kali air laut pasang, rumah kami tergenang. Aktivitas warga terganggu, bahkan kendaraan sulit lewat,” ujar Kasnari.
Wali Kota: Penanganan Rob Jadi Prioritas
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Dedy Yon Supriyono menyatakan bahwa Pemerintah Kota Tegal berkomitmen menindaklanjuti aspirasi masyarakat, terutama dalam penanganan banjir rob yang berdampak langsung pada kehidupan warga pesisir.
“Saya memahami betul dampak rob terhadap aktivitas dan kenyamanan warga. Pemerintah akan berupaya maksimal agar penanganan rob di Mlanyar bisa segera direalisasikan, tentu dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran daerah,” tegas Dedy Yon.
Ia menambahkan, penanganan rob menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur yang berkeadilan dan berbasis kebutuhan masyarakat.
DPUPR Siapkan Rencana Teknis dan Anggaran Rp5 Miliar
Kepala DPUPR Kota Tegal, Heru Prasetya, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan rencana teknis penanganan rob di wilayah Mlanyar.
Menurutnya, akan dilakukan perbaikan empat pintu air di sisi barat dan timur — masing-masing di Kaligangsa dan saluran yang bermuara ke Laut Jawa.
“Selain memperbaiki pintu air, kami juga akan melakukan pengerukan dan perbaikan talud sepanjang 800 meter, yang terbagi di dua titik berbeda,” jelas Heru.
Ia menambahkan, nota dinas rencana tersebut sudah mendapat persetujuan dari Wali Kota. Namun warga juga mengusulkan peninggian jalan setinggi 75 cm untuk mengantisipasi limpasan air laut.
“Peninggian jalan akan terdiri dari 50 cm lapisan makadam dan 15 cm beton, disesuaikan dengan kondisi lapangan. Tim kami akan segera melakukan survei untuk menentukan titik dan volume pekerjaan secara tepat,” imbuhnya.
Masuk Prioritas 2026
Heru memaparkan, anggaran perbaikan pintu air diperkirakan mencapai Rp1,4 miliar, sedangkan peninggian jalan dan penguatan talud sepanjang 1.750 meter di Jalan Muara Anyar Raya membutuhkan sekitar Rp3,5 miliar.
“Total kebutuhan anggaran mencapai kurang lebih Rp5 miliar, dan akan kami usulkan dalam APBD Tahun 2026,” kata Heru.
Ia memastikan, aspirasi warga Mlanyar menjadi perhatian utama Pemkot Tegal.
“Kami akan upayakan agar program ini masuk dalam prioritas anggaran tahun depan. Pelaksanaannya tentu menyesuaikan kemampuan keuangan daerah,” pungkasnya.
Audiensi tersebut menjadi bukti bahwa Pemerintah Kota Tegal terus membuka ruang dialog dengan masyarakat, sebagai bentuk komitmen mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan solutif di wilayah pesisir. (One*)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar