Dua unit oven tembakau yang terbakar tersebut adalah milik Bapak Musdi, warga setempat. Kedua oven yang terbuat dari material kayu dengan ukuran masing-masing 8 x 7 meter dan 6 x 6 meter tersebut mengalami kerusakan parah akibat amukan si jago merah.
Peristiwa kebakaran ini diduga berawal dari faktor kelalaian saat proses pengeringan tembakau. Menurut keterangan saksi mata, api dipicu oleh daun tembakau kering yang jatuh ke dalam tungku pemanas, menyebabkan percikan api yang dengan cepat menyambar material kayu oven yang sangat mudah terbakar.
Melihat kobaran api yang mulai membesar, Babinsa Desa Sumengko dengan cepat mendatangi lokasi kejadian. Bekerja sama dengan warga sekitar, upaya pemadaman segera dilakukan menggunakan peralatan seadanya. Koordinasi yang baik dan gerak cepat ini menjadi kunci utama dalam membatasi penyebaran api sebelum bantuan dari unit pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, kerugian materiil yang ditimbulkan cukup signifikan.
Dalam hal ini Danramil 0812/11 Kedungpring Kapten Kav Nur Chodjim ,mengapresiasi kerja sama dan respons cepat Babinsa dan masyarakat.
"Kami mengapresiasi kesigapan Babinsa kami yang langsung bergerak bersama warga. Sinergi antara TNI dan rakyat sangat penting dalam penanggulangan bencana. Kami juga menghimbau kepada seluruh pemilik oven tembakau di wilayah Kedungpring untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan memastikan prosedur keamanan selama proses pengeringan guna mencegah kejadian serupa terulang," ujar Danramil.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para petani tembakau di musim panen untuk selalu mengutamakan faktor keselamatan kerja, terutama yang berkaitan dengan penggunaan tungku api.(Pendim0812).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar